RAKYATCIREBON.ID – Sebuah benda kuno ditemukan tim arkeolog di Situs Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Diduga benda yang terbuat dari gerabah itu adalah alat permainan anak pada jaman dulu.
Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Dingkel Sambimaya, Nanang Saptono mengatakan, dalam penelitian lanjutan di lokasi ekskavasi itu pihaknya menemukan alat permainan yang terbuat dari gerabah. Tim juga menemukan fragmen gerabah gores yang dimungkinkan memiliki kesamaan dengan gerabah yang ditemukan di Situs Buni Bekasi.
“Gacuk yang merupakan mainan anak-anak tradisional terbuat dari gerabah ini ditemukan di kotak ekskavasi B6 S7. Mainan dari gerabah ini ditemukan di kedalaman 170 sentimeter oleh arkeolog dan tenaga lokal yang melakukan ekskavasi,” jelasnya, Jumat (4/6).
Menurutnya, temuan itu semakin memperkuat dugaan bahwa Situs Dingkel yang sedang dilakukan ekskavasi merupakan kawasan permukiman. Sehingga temuan Gacuk sangat penting untuk dapat mengungkap keberadaan Situs Dingkel pada masa lalu. Ia memastikan Gacuk tersebut memiliki fungsi sakral dan profan.
“Fungsi sakralnya bisa berfungsi sebagai alat permainan anak anak. Sementara fungsi sakralnya bisa sebagai alat penunjang dalam upacara keagamaan seperti tujuh bulanan bagi calon ibu yang akan melahirkan,” terangnya.
Pihaknya memastikan temuan tersebut ditemukan di areal pemukiman. Sama halnya dengan temuan Gacuk di situs permukiman yang ada di daerah Trowulan, Batujaya, dan situs-situs permukiman lainnya di Indonesia. “Untuk temuan fragmen gerabah gores belum dapat dipastikan apakah di Sambimaya ini memiliki tradisi penggunaan gerabah seperti di Situs Buni,” ujarnya.
Diungkapkan, sebagai gambarannya gerabah gores yang ditemukan di Situs Buni memiliki fungsi penggunaan yang berbeda seperti sebagai wabah bekal kubur, dan fungsi sebagai alat penunjang dalam memasak sehari hari. “Fragmen gerabah gores yang kita temukan perlu ada kajian lanjutan terkait fungsinya di situs ini pada masa lalu,” ucap Nanang.
Hingga saat ini, progres ekskavasi di Situs Dingkel Sambimaya ini tim arkeologi sudah menggali tiga kotak ekskavasi. Masing-masing kotak ditemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan fragmen gerabah lokal dalam jumlah yang banyak. “Pada ekskavasi kali ini kami memperkirakan ada tiga bangunan yang saling berdekatan. Hanya saja kami masih belum dapat menginterpretasikan apakah bangunan ini berfungsi sebagai bangunan suci atau hanya sebagai rumah tinggal,” tandasnya. (tar)