Desa Cibulan Jadi Percontohan Penanaman Kedelai Tingkat Nasional

Selasa 30-03-2021,10:00 WIB
Reporter : riyan
Editor : riyan

RAKYATCIREBON.ID - Dalam rangka meningkatkan produksi nasional dan mengurangi pasokan impor kedelai, Bupati Kuningan hadiri Gerakan Tanam Kedelai Program Peningkatan Produksi dan Produkivitas melalui Pengembangan Kemitraan dan Pemasaran APBN Tahun 2021 yang dilaksanakan di Desa Cibulan Kecamatan Cidahu, Senin (29/3).

Kebutuhan kedelai untuk konsumsi maupun home industri di Jawa Barat mencapai 240.000 ton pertahun. Sedangkan, produksi kedelai di Jawa Barat tidak lebih dari 100.000 ton pertahun. Kekurangan ini menyebabkan adanya impor kedelai dari Amerika dan Cina.

Sejak ditetapkannya Desa Cibulan menjadi lahan budidaya kedelai, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menanam bibit kedelai di di lahan bekas galian pasir.penanaman kedelai merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan produktivitas kacang kedelai di Kabupaten kuningan yang rata-rata mencapai 1,5 ton/ha. Kepala Desa Cibulan, Iwan berharap, hasil kedelai tersebut minimal dapat untuk memenuhi kebutuhan desa cibulan sendiri.

Menurut Direktur Akabi Subdit Kedelai Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Kementrian Republik Indonesia, Mulyono SPMM., di tahun 2021, Kementrian akan mengembangan kedelai secara nasional seluas 500 ribu hektar. Jawa Barat menjadi salah satu sentral nasional yang didorong pengembangannya, yaitu dari 80 ribu sampai 100 ribu hektar.

“Dilihat dari potensinya, Kabupaten Kuningan ini sangat luar biasa, bisa kita dorong untuk jadi salah satu sentral kedelai yang ada di prov jabar. saya harapkan, dengan adanya tanam bersama di kuningan, akan menjadi cikal bakal pengembangan kedelai khususnya di jawa barat kedepannya,” ujar Mulyono.

Di tengah pendemi covid-19, pertanian termasuk kedelai dapat mendorong ekonomi nasional. Untuk menggerakan pembangunan pertanian, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat M.Si menegaskan, harus dilakukan inventarisasi peluang dan komunikasi kepada para kepala desa. Menurutnya, pembangunan dapat dimulai dari pemerintahan terkecil.

Meskipun saat ini harga kedelai ditingkat dunia mengalamai kenaikan, tetapi kedelai tidak sepi peminat, khususnya untuk produksi tahu dan tempe. Hal ini menimbulkan keinginan untuk swasembada kedelai.

“Pertanian sebagai bisnis harus menguntungkan. Mari usahakan agar jawa barat dan nasional dapat memimpin swasembada kedelai,” ucap Dadan.

Pemerintah daerah terus mendukung program-program yang pro rakyat khusus nya petani melalui beberapa kegiatan seperti Guyur Benih (GURIH) bagi petani kecil, Bangun Desa Menata Sumber Daya Pangan Keluarga (BUNDA MENYAPA) dan bina Petani Mandiri Karsa Sumber Daya (BAPA MAKAYA) dengan tujuan membangun kapasitas petani dalam penyediaan benih dan pupuk organik secara mandiri berbasis bahan baku lokal.

“Perlu adanya peran serta semua pihak untuk bersinergi dalam membangun pertanian bersama masyarakat dalam meningkatkan pengembangan kedelai lokal. Saya himbau kepada seluruh kelompok tani agar dapat dengan sebaik-baiknya melakukan produksi kedelai,” kata Bupati Kuningan.

Dengan melihat kondisi dan potensi lahan yang dimiiki Kabupaten Kuningan, untuk pengembangan program kedelai lokal, Bupati Kuningan menyampaikan, pemeintah daerah siap untuk menyukseskan program tersebut dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sehingga program ini terus berkembang dan lebih luas lagi.

“Kedepan, dengan adanya bantuan teknologi diharapkan produktivitas naik menjadi 2 ton/ha, untuk itu perlu dukungan dari dinas dan intansi terkait untuk terus mencoba terobosan pengelolaan lahan-lahan tersebut,” pungkas Bupati Kuningan.(ale)

Tags :
Kategori :

Terkait