RW 9 Kesunean Selatan Dulu Paling Kumuh, Kini Berubah Jadi Kampung Pelangi

Senin 15-01-2018,02:10 WIB


RAKYATCIREBON.CO.ID  - Kesadaran masyarakat memang menjadi faktor utama yang mencerminkan lingkungannya. Jika masyarakat acuh tak acuh, maka wajar saja jika lingkungan terkesan kumuh.

Sebaliknya, apabila masyarakat peduli dan sangat memperhatikan lingkungan, maka akan tercipta keadaan yang diidam-idamkan semua orang.

Seperti di RW 9 Kesunean Selatan Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, kampung pesisir yang dulu sempat mendapatkan label sebagai kampung kumuh, kini berhasil bertransformasi menjadi kampung pelangi yang belakangan viral di berbagai media sosial.

Saat ditemui Rakyat Cirebon, satu sosok yang ada dibalik viral-nya RW 9 Kesunean Selatan sebagai kampung pelangi, Pepep Nurhadi. Selaku ketua RW ia menceritakan perjalanan panjangnya.

Mulai dari belajar menghadapi masyarakat yang acuh tak acuh soal penataan lingkungan. Kemudian sedikit demi sedikit menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan hingga sampai pada keberhasilan menata lingkungan dengan bukti segudang prestasi yang sudah dikantongi.

Diceritakan Pepep, pada tahun 2013 lalu pada suatu forum tingkat Kota Cirebon, tiga RW di wilayah Kesunean, termasuk RW 9 Kesunean Selatan dinobatkan sebagai kampung terkumuh yang ada di Kota Cirebon.

Kejadian tersebut lantas tak membuat dirinya patah arang, ia jadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk membawa perubahan di kampung yang pada tahun 2008 lalu masih berbentuk laut tersebut.

\"Tahun 2013, kami dijuluki kampung terkumuh. Jujur saya tersinggung. Saya langsung kumpulkan para kader, para ketua RT dan juga warga. Saya katakana, mulai saat ini RW 9 Kesunean Selatan harus berubah,\" ungkap Pepep.

Sejak perkumpulan itu, kata dia, ada salahsatu warga yang memiliki jaringan kepada salahsatu lembaga yang bergerak di bidang sosial. Yakni, Rumah Zakat. Dimulailah penataan dengan pemberdayaan ekonomi, dimana permodalannya disokong oleh lembaga tersebut.

Setelah berhasil di sektor ekonomi, pemberdayaan berpindah dengan memulai konsep bank sampah. Sejak didirikan hingga saat ini, bank sampah di RW 9 Kesunean Selatan telah menjadi rujukan berbagai daerah.

Bahkan, kata dia, dari lintas provinsi melakukan studi banding di bidang pemberdayaan masyarakat. Selain itu, berbagai prestasi di semua tingkatan juga sudah diraihnya melalui bank sampah RW 9 Kesunean Selatan.

Pada saat booming bank sampah inilah, Pepep beserta jajarannya mulai gencar menanamkan jiwa kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Sejak itu, berbagai kemajuan dan program baru mulai digagas. Munculah program Posyandu Remaja dan Kampung Layak Anak (KLA).

Dari situ, kata dia, kesadaran lingkungan masyarakat ternyata masih jauh jika dibandingkan dengan keadaan fisik lingkungannya. Hal tersebut membuat RW 9 Kesunean Selatan menjadi titik lokasi untuk pengentasan kumuh. Sehingga dibangunlah akses gang utama menuju hutan mangrove.

\"Di Kota Cirebon ini cuma di RW kami yang ada hutan mangrove. Jadi, pemerintah ingin mengembangkan itu. Dimulai dengan penataan akses. Salahsatunya, gang utama, Kedepan akan dikembangkan menjadi ekowisata mangroove,\" tutur Pepep.

Mengenai booming-nya RW 9 Kesunean Selatan sebagai kampung pelangi, itu berawal inisiatif pengurus RW dengan para remaja untuk mempercantik lingkungan. Salahsatunya, gang utama menuju hutan mangroove yang selesai dibangun dengan program Kotaku.

\"Awalnya, kami ingin agar lingkungan ini indah. Para remaja bilang bagaimana kalau di cat saja pak RW. Akhirnya sekitar satu bulan yang lalu mulailah dicat. Bahkan yang mengecat juga mereka (remaja RW 9 Kesunean Selatan, red) sendiri,\" ujar Pepep.

Berdasarkan pantauan Rakyat Cirebon, sekilas memang tampak biasa. Tapi gang utama menuju hutan mangroove sepanjang 300 meter itu cukup menyita perhatian. Bahkan tak jarang gang yang dicat berbagai warna. Gambar tersebut menjadi spot yang digunakan masyarakat yang sengaja datang untuk ber-swafoto.

Kedepan, kata Pepep, konsep dari pemerinitah yang sudah direncanakan. Hutan mangrove yang ada di RWnya tersebut akan terus dikembangkan menjadi tempat wisata.

\"Kami sangat dibantu oleh pemerintah melalui dinas-dinas yang ada. Bahkan, DLH sendiri berencana akan mengembangkan hutan mengroove disini untuk menjadi kawasan wisata,\" jelas Pepep.

Meskipun rencana yang sudah disiapkan begitu cemerlang, Pepep bersama warga tidak mau terlalu berharap. Biarlah konsep yang sudah disiapkan menjadi PR mereka untuk diselesaikan. Sementara ia beserta para warga akan terus melakukan perubahan di tingkat bawah.

Yakni, di RW 9 Kesunean Selatan, sehingga orang-orang yang dulu men-cap RW tersebut sebagai kampung kumuh merasa menyesal.

\"Katanya pembangunan dan pengembangan hutan mangroove ini akan terus dilakukan sampai 2021. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Saya akan terus bersama masyarakat memberikan yang terbaik untuk RW 9 Kesunean Selatan,\" kata ketua RW yang sudah menjabat selama tiga periode tersebut. (sep)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler