Cara nabung saham online di Ajaib untuk pemula
Cara nabung saham online di Ajaib untuk pemula-FOTO:PINTEREST-RAKYATCIREBON.DISWAY.ID
Sebarkan investasi ke berbagai saham dan sektor yang berbeda untuk mengelola risiko saat pasar mengalami fluktuasi.
7. Evaluasi dan Tinjau Portofolio Secara Rutin
Awasi kinerja portofolio, sesuaikan dengan tujuan, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan. Strategi ini molto penting agar investasi tetap sesuai dengan keadaan pasar.
Tips Investasi Saham untuk Pemula
Bagi yang baru memulai, sangat disarankan untuk melakukan investasi saham secara bertahap. Mulailah dengan jumlah kecil menggunakan dana dingin agar risiko tetap terkelola dan kamu bisa belajar tanpa tekanan yang berlebihan. Juga disarankan untuk memilih saham-saham blue chip seperti TLKM, UNVR, atau BBCA karena umumnya stabil dan memiliki fundamental yang kuat.
Kemudian, hindari jatuh ke dalam FOMO (Fear of Missing Out), yaitu membeli saham hanya karena mengikuti tren atau pengaruh media sosial, pastikan bahwa keputusan investasi didasarkan pada penelitian dan data. Pelajari juga laporan keuangan perusahaan serta berita pasar agar lebih memahami situasi bisnis dan potensi saham yang ingin kamu beli.
Akhirnya, penting untuk bersikap disiplin dan menghindari keputusan yang didorong emosi. Pasar saham bisa sangat berfluktuasi, tetapi strategi jangka panjang dan konsistensi biasanya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan keputusan yang reaktif.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
1. Membeli saham hanya karena mengikuti tren (FOMO)
Membeli saham hanya karena pengaruh media sosial atau ajakan teman dapat membuatmu membeli di harga tinggi dan menjual saat mengalami kerugian.
2. Tidak memahami profil risiko.
Setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda-beda. Jika kamu tidak menyesuaikan diri, kamu bisa merasa tertekan ketika harga saham merosot atau terlalu berani saat belum siap.
3. Terlalu cemas saat harga saham menurun
Koreksi pasar itu normal. Banyak orang yang baru mulai berinvestasi tergesa-gesa untuk menjual karena takut mengalami kerugian, padahal saham yang mereka miliki mungkin memiliki potensi jangka panjang yang baik.
4. Tidak melakukan penelitian
Sumber: