Statistik Pengguna Android vs iOS 2025: Apakah Pasar Indonesia masih Didominasi Android?

Statistik Pengguna Android vs iOS 2025: Apakah Pasar Indonesia masih Didominasi Android?

Statistik Pengguna Android vs iOS 2025: Apakah Pasar Indonesia masih Didominasi Android?. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Jika kita bicara tentang arena pertarungan smartphone di Indonesia, pemenangnya sudah bisa ditebak sejak awal. Ini bukan duel yang seimbang, melainkan sebuah dominasi total. Indonesia, dengan jutaan warganya yang kini hidup tak terpisahkan dari gawai, menjadi saksi bisu superioritas Android atas pesaingnya yang lebih eksklusif, iOS. Data-data mentah selama ini berteriak lantang: pangsa pasar platform robot hijau itu nyaris tak tersentuh.

BACA JUGA:Lupakan Google Drive, Ini 4 Aplikasi Cloud Zero-Knowledge Terbaik untuk File Rahasia 2025

Kedigdayaan yang Tak Pernah Pudar Milik Android

Coba kita lihat angkanya. Berbagai lembaga riset pasar, dari global hingga lokal, akan menyuguhkan hasil yang seragam. Sampai detik ini, proporsi pengguna Android di Indonesia berada di kisaran angka yang bombastis, yakni di atas 85%. Artinya, di setiap warung kopi, di setiap gerbong kereta, atau di setiap lingkungan perumahan, Anda akan jauh lebih sering melihat orang menggenggam ponsel Android. Rasanya, ini adalah takhta yang sulit sekali untuk digoyahkan.

Mengapa Rakyat Indonesia Jatuh Hati pada Android?

Alasan mengapa dominasi Android begitu absolut sebetulnya adalah cerminan langsung dari kondisi sosial-ekonomi kita:

  • Sesuai Kantong: Ini adalah faktor utama, titik. Sebagian besar masyarakat Indonesia mencari perangkat yang menawarkan fungsi maksimal tanpa harus menjebol tabungan. Android, didukung oleh produsen seperti Xiaomi, Vivo, dan Infinix, menawarkan model yang harganya "ramah di dompet", membuka pintu teknologi bagi semua kalangan.
  • Pilihan yang Berlimpah Ruah: Berbeda dengan Apple yang hanya menawarkan segelintir model, vendor Android membanjiri pasar dengan ratusan opsi, mulai dari HP sejuta umat hingga flagship mahal. Ada perangkat untuk setiap kebutuhan, setiap selera, dan tentu saja, setiap anggaran.
  • Fleksibilitas Ala Indonesia: Kita suka mengutak-atik. Dan Android memberikan kebebasan itu. Sistem operasinya yang terbuka memungkinkan personalisasi yang jauh lebih dalam, sesuatu yang sangat disukai oleh pengguna yang ingin perangkatnya terasa unik.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Enkripsi Data di Android & Windows: Amankan PC dan HP Anda Hari Ini

iPhone: Eksklusif, Setia, Tapi Minoritas

Di sisi lain gelanggang, kita memiliki iOS, yang hanya mampu menguasai sisa pasar, kurang dari 15% secara keseluruhan. Angka ini mungkin kecil, tetapi jangan salah, Apple bukanlah pemain yang bisa diremehkan.

  • Bukan Sekadar Ponsel, Tapi Pernyataan: Bagi penggunanya, iPhone seringkali melampaui fungsinya sebagai alat komunikasi. Ia adalah statement, simbol status sosial yang terasosiasi dengan kualitas premium dan pengalaman pengguna yang dianggap "tanpa cela".
  • Ekosistem yang Mengikat: Begitu seseorang masuk ke dunia Apple, ia akan sulit keluar. Keharmonisan antara iPhone, AirPods, dan MacBook menciptakan rantai keterikatan yang luar biasa. Inilah yang membuat pengguna iOS terkenal sangat loyal, jarang sekali mereka berpindah ke platform lain.
  • Perjuangan di Tengah Arus: Walaupun Apple terus berupaya masuk ke pasar dengan program tukar tambah dan model yang lebih terjangkau (seperti seri SE), mereka tetap kesulitan menantang volume penjualan yang dihasilkan oleh vendor-vendor Android di segmen menengah ke bawah. Apple seperti bermain di liga eksklusifnya sendiri.

Dinamika Pasar yang Tidak Pernah Tidur

Pasar smartphone selalu berputar. Saat ini, fokus utama ada pada dua hal:

  • Gempuran HP Murah Berteknologi Tinggi: Produsen Android kini berlomba-lomba memasukkan fitur premium, seperti pengisian daya super cepat atau kamera beresolusi tinggi, ke dalam perangkat yang harganya receh. Ini membuat konsumen semakin sulit menemukan alasan untuk mengeluarkan uang lebih untuk perangkat yang lebih mahal.
  • Momen Emas 5G: Seiring dengan perluasan jaringan 5G, kedua platform ini berebut dominasi pada perangkat 5G, meskipun lagi-lagi, perangkat Android yang lebih terjangkau menjadi pendorong utama adopsi teknologi baru ini di kalangan luas.

BACA JUGA:SteamOS vs Windows: Mana OS Terbaik untuk Gaming PC Anda? (Perbandingan Kinerja 2025)

Akhir kata, peta persaingan mobile di Indonesia sudah jelas: Android adalah raja dari segi kuantitas dan popularitas massal, berkat strategi harga yang inklusif dan keberagaman produknya. Sebaliknya, iOS adalah kekuatan minoritas yang memiliki kualitas premium dan loyalitas yang sangat militan. Ini adalah cerita tentang aksesibilitas vs eksklusivitas, dan sejauh ini, aksesibilitas menang telak.(*)

Sumber: