Kemenag Dorong Guru Madrasah Jadi Duta Moderasi Beragama dan Cinta Lingkungan
Guru Madrasah se-Kabupaten Cirebon didorong menjadi duta moderasi beragama dan cinta lingkungan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID– Guru madrasah se Kabupaten Cirebon didorong menjadi duta moderasi beragama. Sebanyak 150 guru Madrasah se-Kabupaten Cirebon dilibatkan.
Diberikan pemahaman oleh sejumlah narasumber terkait moderasi beragama, di Aula Kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu (15/10).
BACA JUGA:Kemenag Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Wakaf Uang
Acaranya dibuka langsung Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag RI, Prof Dr M Ali Ramdhani MT.
Dalam sambutannya Prof Ali menekankan bahwa perbedaan adalah kekayaan. Menurutnya, sikap keagamaan yang ekstrem tidak akan pernah menarik siapa pun.
“Kita hidup dalam keragaman. Dalam beragama pun demikian. Mengajak orang dengan kekerasan, mungkinkah mengubah ideologinya? Tentu tidak," tegasnya.
BACA JUGA:PKB Kota Cirebon Kecam Tayangan yang Merendahkan Kiai dan Santri
"Kita harus menampilkan agama dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang,” tuturnya.
Prof Ali juga menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai sikap saling menghormati antar umat beragama.
“Moderasi beragama itu harus dilakukan oleh dua pihak yang berbeda. Tidak bisa hanya satu pihak saja. Toleransi adalah kerja sama dua arah,” tambahnya.
BACA JUGA:GP Ansor Cirebon Kecam Program Xpose Uncensored Trans7 Dinilai Merendahkan Pesantren
Sementara itu, Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, H Slamet SAg MPd menjelaskan kegiatan moderasi beragama ini merupakan bagian dari strategi menciptakan harmoni kehidupan beragama yang lebih kokoh.
Kabupaten Cirebon terang Slamet, sudah dikenal, keagamaan relatif lebih kondusif. Namun, Kemenag menginginkan melalui kegiatan ini lebih tercipta harmoni keberagamaan.
"Ya, selama ini kehidupan beragama tergolong kondusif, kita ingin terus memperkuat keharmonisan yang sudah terjalin,” ungkap Slamet.
BACA JUGA:Anton Maulana Serap Aspirasi Warga Bode Lor, Soroti Masalah Sampah, Banjir, dan Bangunan Liar
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk dukungan Kabupaten Cirebon terhadap program Harmony Award. Yakni komitmen daerah dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Cirebon ini merupakan wilayah penyangga dengan banyaknya pesantren. Ini menjadi kekuatan untuk menjaga kondusifitas kehidupan beragama. Namun, masih banyak yang belum memahami cara beragama yang moderat,” jelasnya.
Slamet menambahkan, ada alasan kenapa guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) menjadi sasaran. Itu tidka lepas dari peran strategis mereka dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi dan cinta lingkungan di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Dubes RI Lepas 45 Santri Bina Insan Mulia Penerima Beasiswa Kementerian Pendidikan Tinggi Tunisia
“Guru-guru madrasah adalah ujung tombak. Mereka perwakilan kita di lapangan, duta yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Karena itu, mereka kita bekali agar bisa menjadi pelopor di komunitas masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan para guru sebagai agen perubahan di tengah masyarakat, yang tidak hanya menyebarkan ajaran agama yang moderat, tetapi juga membangun kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. (zen)
Sumber: