Respon Pernyataan Wakapolri, Damkar Kota Cirebon Tak Mau Dibanding-bandingkan

Respon Pernyataan Wakapolri, Damkar Kota Cirebon Tak Mau Dibanding-bandingkan

Petugas Damkar Kota Cirebon saat membantu warga yang datang meminta bantuan melepas cincin di jarinya. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, petugas Pemadam Kebakaran justru kerap tampil sebagai simbol pelayanan tulus tanpa pungutan, yang dielu-elukan masyarakat.

Fenomena menarik muncul di tengah masyarakat seiring banyaknya pengalaman publik, perbandingan kinerja kedua institusi ini semakin mencolok dan membentuk opini rakyat yang nyata.

Pemadam Kebakaran selama ini dikenal sebagai lembaga yang cepat tanggap, tanpa birokrasi berbelit, dan bekerja dengan tulus tanpa meminta imbalan. 

BACA JUGA:Jembatan Antar Perangkat: Fitur Continuity Terbaru Apple yang Menyambungkan iPhone 17 dan Mac

Tak hanya menjalankan tugas untuk memadamkan api, Damkar kini sering diminta membantu urusan lain, bahkan sampai hal-hal diluar nalar. 

Mereka diminta bantuan mulai dari untuk mengevakuasi kucing yang terjebak di atap, membuka pintu rumah yang terkunci, hingga membantu dalam kasus-kasus darurat kecil lainnya, seperti hanya untuk mengerjakannya tugas sekolah.

Fenomena yang terjadi di masyarakat ini, diakui oleh Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (18/11) kemarin. 

BACA JUGA:RAM 64GB, Penuh Terus? Cara Bebaskan Ruang Penyimpanan Tanpa Menghapus Foto Penting

Perwira tinggi bintang tiga tersebut mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih menghubungi Damkar ketika membutuhkan respons cepat, ketimbang melapor melalui layanan kepolisian. 

Menurut Dedi, hal tersebut salahsatunya disebabkan oleh lambatnya quick response time di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Pasalnya, standar internasional menetapkan waktu tanggap ideal di bawah 10 menit, sementara Polri masih berada di atas angka tersebut.

BACA JUGA:Hasil Timnas Indonesia U22 vs Mali Imbang Skor 2-2

"Di bidang SPKT, dalam laporan masyarakat, lambatnya quick response time. Quick response time standar PBB itu di bawah 10 menit, kami masih di atas 10 menit. Ini juga harus kami perbaiki," ungkap Dedi di Senayan. 

Kondisi tersebut, lanjut Dedi, membuat sebagian warga memilih melapor ke instansi lain yang dinilai lebih sigap, termasuk pemadam kebakaran. 

Sumber: