5 Game dengan Komunitas Toxic: Apakah Kamu Pernah Kena?
5 Game dengan Komunitas Toxic: Apakah Kamu Pernah Kena?. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
BACA JUGA:Mengangkat Budaya Lokal ke Panggung Global: Kisah Game Buatan Indonesia yang Mendunia
5. Free Fire
Meskipun sering dicap sebagai game yang "ramah" bagi HP kentang, Free Fire memiliki komunitas yang sangat besar, dan sebagian besar diisi oleh pemain yang masih di bawah umur. Kombinasi antara kompetisi battle royale dan basis pemain yang didominasi anak-anak membuat toksisitas menjadi hal yang lumrah.
"Racun" Khas Free Fire:
- Ego dan Kesombongan: Pemain yang memiliki skin mahal atau rank tinggi seringkali bersikap sombong dan merendahkan pemain lain yang dianggap "miskin" atau noob.
- Drama In-Game: Perundungan atau ejekan sering terjadi, bahkan hanya karena hal sepele. Tingkat kedewasaan emosi yang rendah membuat pemain mudah tersinggung dan bereaksi secara berlebihan.
- Chat Penuh Emosi: Karena pemainnya didominasi usia muda, chat seringkali dipenuhi kata-kata kasar dan emosi yang meledak-ledak tanpa ada filter.
Toksisitas memang terasa seperti bagian tak terpisahkan dari game online kompetitif. Namun, sebagai pemain, Anda punya senjata andalan: tombol mute dan fitur report.
Ingat, tujuan utama bermain game adalah untuk bersenang-senang. Jangan biarkan segelintir pemain "beracun" merusak hobi dan mood Anda! Happy gaming (dengan mute aktif)!(*)
Sumber: