Riset Mahasiswa Poltek SCI Ungkap Kopi Arabika Tipika Langka di Linggasana, Kabupaten Kuningan
KOPI ARABIKA. Mahasiswa Politeknik Siber Cerdika Internasional (SCI) meneliti budidaya kopi Arabika Tipika langka di Rumah Kopi Linggasana yang berperan dalam pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi lokal. -FOTO: RATIH TIYAS KUSUSMA WARDHANI-RAKYATCIREBON
KUNINGAN, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Mahasiswa dari Politeknik Siber Cerdika Internasional (SCI) melakukan Program Riset dan Pemberdayaan Masyarakat di Rumah Kopi Linggasana, Desa Linggasana, Senin (22/12/2025).
Rumah Kopi Linggasana diketahui telah menanam sekitar 15 ribu pohon kopi di lahan seluas kurang lebih 2 hektare. Program tersebut telah rampung direncanakan akan berlanjut kembali pada November 2026 sebagai bagian penguatan ekosistem kopi.
Dalam risetnya, mahasiswa mengetahui bahwa ada jenis kopi Arabika Tripika yang ditanam di Gunung Ciremai. Arabika Tipika merupakan kopi yang hampir 200 tahun lalu diteliti Belanda di setiap Gunung Merapi yang ada di Indonesia.
“Arabika Tipika ini termasuk kopi hutan, jadi harus ditanam dengan pohon pelindung. Pohonnya bisa tumbuh tinggi seperti pohon kelapa dan menghasilkan biji kopi dengan karakter yang kuat dan khas,” ujar pemilik Rumah Kopi Linggasana, Renny Yuliani kepada Rakyat Cirebon.
Hasil penelitian mahasiswa juga mencatat bahwa tingginya harga kopi Arabika Tipika dipengaruhi oleh tantangan budidaya dan proses produksi yang berat. Dalam satu siklus panen, satu pohon kopi rata-rata hanya menghasilkan sekitar 2,5 kg biji kopi. Selain itu, perubahan iklim turut mempersempit ketersediaan kopi jenis ini di pasar.
Dari sisi ekonomi dan industri, Rumah Kopi Linggasana telah menjalin kerja sama melalui nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pihak, termasuk sektor perhotelan dan industri pengolahan kopi. Usaha kopi ini juga telah memperoleh pengakuan dari Kementerian Perdagangan serta memiliki sertifikasi resmi, yang memperkuat posisinya sebagai produsen kopi berkualitas.
Melalui penelitian ini, mahasiswa Poltek SCI menilai Rumah Kopi Linggasana tidak hanya berperan sebagai pelaku usaha kopi, tetapi juga sebagai contoh integrasi antara konservasi lingkungan, pelestarian varietas kopi langka, dan penguatan ekonomi lokal berbasis desa. (Ratih)
Sumber: