Konsep dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Konsep Filsafat Pendidikan Islam. FOTO: ILUSTRASI/RAKYAT CIREBON--
Filsafat pendidikan islam juga mengkaji tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan dari pendidikan ini adalah dengan membentuk karakter manusia yang insan kamil.
Manusia paripurna harus memiliki keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal. Dengan itu, maka akan tercapai tujuan dari pendidikan islam itu sendiri.
BACA JUGA:VIRAL. Usaha Pengolahan Pakan Ternak Cemari Lingkungan, DLH dan Polresta Cirebon Turun Tangan
Kurikulum juga harus ada dalam pendidikan itu sendiri. Materi pendidikan tidak harus dibatas pada ilmu agama saja, namun ilmu pengetahuan umum juga diikutsertakan supaya bermanfaat dunia akhirat.
Dalam islam, pandangan kita tidak boleh ada dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, sebab keduanya harus tetap diarahkan untuk bagaimana caranya mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam filsafat pendidikan islam juga membicarakan tentang metode pendidikan. Banyak sekali metode yang bisa dipakai, mulai dari keteladanan (uswatun hasanah), pembiasaan, diskusi, nasehat, dan praktik langsung di lapangan.
BACA JUGA:BKPSDM Tunggu BAP Resmi Disdik Atas Dugaan Pelecehan Oknum Guru di Weru
Semua metode ini berorientasi untuk menumbuhkan akhlak mulia, memperkuat iman, serta membangun keterampilan hidup.
Peran guru atau pendidik juga tidak kalah penting. Guru tidak hanya diposisikan sebagai pengajar di ruangan kelas saja, tetapi juga sebagai sosok yang membimbing, membina, dan menanamkan nilai-nilai moral.
Hubungan guru dengan murid dalam pandangan islam lebih mengarah pada ranah spiritual dan emosional, bukan hanya sekadar transaksional yang kita lihat saat ini pada sistem pendidikan modern.
BACA JUGA:VIRAL. Usaha Pengolahan Pakan Ternak Cemari Lingkungan, DLH dan Polresta Cirebon Turun Tangan
Filsafat Pendidikan islam masih sangat relevan sampai saat ini, karena mampu memjawab tantangan dan kebutuhan zaman tanpa menghilangkan prinsip dasarnya.
Era saat ini, dengan maraknya sekularisasi dan materialism, Pendidikan sering kali di orientasikan untuk capaian akademik dan keuntungan ekonomi.
Dalam hal ini generasi yang dihasilkan adalah cerdas secara intelektual, namun lemah dalam moral dan spiritual.
BACA JUGA:BKPSDM Tunggu BAP Resmi Disdik Atas Dugaan Pelecehan Oknum Guru di Weru
Sumber: