Konsep dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Konsep Filsafat Pendidikan Islam. FOTO: ILUSTRASI/RAKYAT CIREBON--
Salah satu dari banyak nya cabang filsafat adalah filsafat pendidikan Islam. Filsafat pendidikan islam usaha untuk memahami, menafsirkan, dan merumuskan prinsip-prinsip pendidikan yang berorientasikan dengan ajaran Islam.
Filsafat ini muncul dari kebutuhan manusia untuk mencari arah dan tujuan pendidikan yang tidak hanya fokus menekankan pada aspek kognitif atau penguasaan ilmu, namun juga membentuk kepribadian yang utuh, harmonis, dan sesuai dengan nilai-nilai yang digariskan oleh Al-Qur’an dan Sunnah.
Dalam opini saya, filsafat pendidikan Islam memiliki urgensi yang sangat penting karena mampu menjembatani antara idealisme ajaran Islam dengan realitas kehidupan manusia yang kompleks terus berkembang.
BACA JUGA:Terbaik untuk Mabar! 7 Game Online Co-Op dan Multiplayer Paling Seru Dimainkan Bareng Teman
Konsep filsafat pendidikan islam ini berangkat dari tujuan utama manusia itu sendiri adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, hal ini selaras dengan firman-Nya dalam al-Qur’an surat al-Dzariyat ayat 56.
﴿ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ٥٦ ﴾ ( الذّٰريٰت/51: 56)
Terjemah Kemenag 2019
56. Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (Az-Zariyat/51:56)
BACA JUGA:Pilihan Terbaik Di bawah Rp3 Juta: 5 Smartphone Paling Worth It Tahun 2025
Oleh karena itu, pendidikan dalam kacamata islam tidak hanya sekadar menghasilkan manusia yang pintar secara intelektual, namun juga mendidik manusia supaya mampu mengabdikan diri kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
Hal ini menjadikan bahwa konsep pendidikan islam tidak bisa dilepaskan dari orientasi nilai-nilai ketauhidan, yakni menyatukan seluruh aspek kehidupan pada keesaan Allah.
Hakikat manusia dalam filsafat pendidikan islam berperan sebagai subjek sekaligus objek pendidikan itu sendiri.
BACA JUGA:Membanggakan, Anak MA Al-Ishlah Bobos Jadi Duta Siswa Jawa Barat 2025
Manusia merupakan makhluk paripurna atau insan kamil. Sebagai makhluk, manusia juga memiliki dimenasi jasmanai – ruhani, rasional – spiritual, dan individu – sosial. Sebab itu pendidikan islam harus terus dikembangkan seluruhnya secara seimbang.
Sumber: