Tenaga Teknis PDAM Standby saat Lebaran, Antisipasi Gangguan

Tenaga Teknis PDAM Standby saat Lebaran, Antisipasi Gangguan

PELAYANAN. Managemen Perumda Tirta Jati melakukan peningkatan pelayanan menjelang Lebaran demi memenuhi kebutuhan air para pelanggan. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID - Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon atau PDAM memastikan pelayanan menjelang lebaran aman dan lancar. Demi memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan.

 

Pasalnya, menjelang Lebaran, biasanya terjadi peningkatan. Banyak warga Cirebon yang kembali ke kampung halaman. "Pelayanan sampai saat ini masih relatif aman. Kami juga terus mengantisipasi menjelang Idul Fitri dan setelah hari raya," kata Direktur Utama, Suharyadi.

 

Pihaknya pun mempersiapkan tenaga teknis untuk standby di lapangan. Guna memastikan, pelayanan tak terkendala. "Potensi kerusakan pasti ada. Dan harus dipersiapkan. Tadi saja, ada kebocoran pipa di Kapetakan. Kami langsung bergerak melakukan perbaikan. Hanya butuh waktu dua jam selesai," jelasnya.

 

Sudah pasti, ketika terjadi kebocoran dapat menghambat pelayanan mengganggu kenyamanan para konsumen. Makanya, aspek kehati-hatian dan kesiapsiagaan dilakukan PDAM. "Intinya, kami managemen sudah mengantisipasi. Agar pelayanan tetap maksimal," tandasnya.

 

Suharyadi menjamin dari jumlah total 41 ribu pelanggan, dapat terlayani dengan baik. Berbagai skema pelayanan pun sudah dilakukan. Terutama, untuk memenuhi kebutuhan di jam-jam puncak.

 

"Dari 8 cabang yang kita miliki, kita sudah mengantisipasi. Misal di Timur. Di Losari 20 liter per detik dan 40 liter per detik. Di sana, kita sudah mendistribusikan ke pelanggan 30 liter per detik sudah aman," ungkapnya.

 

Kemudian, lanjut Suharyadi, di Kapetakan PDAM sudah menyiapkan 50 liter per detik dari Water Treatment Plant (WTP). Di sana, terdapat pelanggan sebanyak 6.000-an. "Kami meyakini, dengan volume air yang kami siapkan, akan memenuhi kebutuhan. Kategorinya masih aman," katanya.

 

Tak hanya itu, demi kepuasan pelanggan dan menghindari terjadinya kebocoran, managemen sudah menginstruksikan agar tim terus melakukan monitoring jaringan.

 

"Kebetulan, untuk monitoring itu sudah menjadi rutinitas kami. Terlebih menjelang Idul Fitri. Pasti kami lakukan ekstra. Kita akan tetap standby," imbuhnya.

 

Suharyadi pun menyebutkan daerah yang rawan terjadi peningkatan kebutuhan air ada di Arjawinangun. Khususnya Desa Wujeg. Penduduknya padat. Biasanya, banyak pemudik pulang kampung. "Di sana (Wujeg, red) menjadi perhatian kami. Pelayanan pasti kita maksimalkan. Kita siapkan di saat Lebaran tetap aman," pungkasnya. (zen)


Sumber: