Mangga Dermayu Laris Manis Diburu Pemudik

Mangga Dermayu Laris Manis Diburu Pemudik

DIPILIH. Sejumlah pemudik membeli oleh-oleh khas Indramayu terutama Mangga Dermayu saat arus balik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah. Para pemudik juga membeli ikan asin untuk melengkapi hidangan makan di perantauan. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Mangga Dermayu menjadi salah satu yang diburu para pemudik saat arus balik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi para pedagang mangga. Pasalnya, harga jualnya masih dalam batas kewajaran.

Salah satu tempat yang menjajakan oleh-oleh khas tersebut terdapat di sekitar Bundaran Pilangsari, Kecamatan Jatibarang.

Sejumlah lapak pedagang mangga kerap ramai disinggahi para pemudik yang mengendarai sepeda motor maupun mobil pribadi, hingga bus rombongan.

Salah satu pemudik, Nana (58) mengaku harus membeli oleh-oleh khas dari Indramayu usai mudik dari wilayah Jawa Tengah.

Perempuan bersama keluarganya yang akan pulang ke daerah Senen, Jakarta Pusat ini memilih untuk membeli buah mangga.

Varian yang dipilihnya selalu Mangga Dermayu. “Saya kalau mudik selalu beli Mangga Dermayu,” ucapnya ketika ditemui saat memilih buah mangga, Senin  (8/5).

Sebelum ditimbang, ia lebih memilih sendiri buah mangga yang diinginkan. Bahkan indera penciumannya digunakan untuk memastikan kebenaran jenis buah mangganya. Sehingga dapat dipastikan pula pedagangnya curang atau jujur.

“Tidak hanya dari bentuk, dari bau tangkainya saja ketahuan mana yang asli mana yang bukan Mangga Dermayu,” ungkapnya.

Selain buah mangga, Nana dan keluarganya juga membeli ikan asin yang menjadi favorit dalam melengkapi hidangan di rumah. “Di Jakarta jarang nemu, kalau ada harganya mahal,” kata dia.

Pemudik lainnya, Andri (29) mengatakan, oleh-oleh khas yang wajib dibawa ke Jakarta saat mudik adalah

Sehingga ia singgah di deretan lapak penjual oleh-oleh khas Indramayu di tepi jalur Pantura Jatibarang tersebut. “Beli mangga yang Cengkir sama Gedong Gincu,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu penjual oleh-oleh khas Indramayu, Mama Riki mengaku bersyukur dengan adanya momen mudik lebaran pada tahun 2022 ini.

Lapak dagangannya yang berada di sisi jalur arus balik mengalami peningkatan penjualan sejak H+2 lebaran.

“Alhamdulillah dalam hari-hari ini penjualannya meningkat. Beda sama waktu arus mudik, soalnya arus mudik kan jalurnya sebelah sana,” tuturnya.

Khusus buah mangga, penjualan setiap harinya rata-rata bisa mencapai 2 kuintal. Adapun harganya dibanderol dikisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram tergantung jenisnya. “Dua kuintal itu semua jenis mangga,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pembeli, ia tidak hanya mencari pasokan buah mangga, juga membuka lapaknya selama 24 jam setiap harinya. “Kalau malam yang jaga suami. Dibantu juga sama anak,” terangnya.

Menurut Mama Riki, kondisi tersebut berbeda dengan biasanya sebelum musim mudik. Meski lapak jualannya dibuka 24 jam, namun penjualannya biasa saja. Sehingga ia berharap tradisi mudik tahun-tahun berikutnya tetap berlangsung dan tidak ada larangan. “Dua tahun kan tidak ada mudik, kerasa sekali. Tapi alhamdulillah sekarang sudah ada mudikan lagi,” imbuhnya. (tar)

Sumber: