Banyak Kerusakan, Perbaikannya Sulit, Sekda Instruksikan Asda Monitor Alun-alun

Banyak Kerusakan, Perbaikannya Sulit, Sekda Instruksikan Asda Monitor Alun-alun

BUTUH PERBAIKAN. Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon yang seharusnya menjadi tempat yang sangat nyaman buat warga, kini banyak fasilitas mengalami kerusakan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Setelah diresmikan Gubernur Jawa Barat, HM Ridwan Kamil tahun lalu usai revitalisasi, saat ini pengelolaan Alun-alun Kejaksan tengah menjadi sorotan. Pasalnya, di beberapa titik yang menjadi bagian alun-alun tampak tak terawat, bahkan rusak.

Padahal,di alun-alun yang saat ini dikelola Sekretariat Daerah melalui Bagian Umum tersebut, sudah ditempatkan petugas khusus. Seperti petugas keamanan dan kebersihan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengakui, banyak bagian dari Alun-alun Kejaksan yang memerlukan perbaikan.

"Kemarin ada beberapa kerusakan. Kita sudah lihat. Seperti di WC, Shelter UMKM, bahkan di bagian basement ada beberapa yang rusak," ungkap Agus saat diwawancarai, Rabu (18/5) kemarin.

Setelah kerusakan yang terlihat di semua sudut Alun-alun Kejaksan diinventarisasi, lanjut Agus, pihaknya juga saat ini sudah mulai menyiapkan anggaran untuk perbaikan. Dan itu akan masuk dan dianggarkan pada APBD tahun 2022.

"Beberapa sudah mulai dianggarkan di APBD 2022. Saya juga sudah minta Asisten Administrasi Umum untuk monitor," lanjutnya.

Dijelaskan Agus, ada beberapa bagian yang memang perbaikannya cukup sulit. Seperti WC yang ada di bagian basement. Karena posisinya ada di bawah, maka perbaikan untuk pembuangannya memerlukan alat khusus.

"Kita sedang mempersiapkan beberapa perubahan. Tapi seperti toilet di bawah (basement, red) agak susah. Karena pembuangannya ke atas. Paling sekarang kita fokus shelter dulu sama taman bermain," jelasnya.

Sementara untuk bagian basement sudah diserahkan dan dikelola oleh Dinas Perhubungan untuk masalah parkirnya.

"Basement sudah dikelola Dishub. Untuk patroli sudah ada pamdal dan OB. Perawatan juga sudah dilakukan. Tapi memang ada beberapa yang perlu diperbaiki. Di basement juga ada beberapa yang harus diperbaiki," tukasnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Heriyanto meminta pemkot serius mengelola dan memelihara Alun-alun Kejaksan. Pasalnya, banyak kerusakan di dalamnya. Seperti di bagian depan neon tulisan Alun-alun Kejaksan yang sempat rusak dan pecah.

Kemudian plafon bangunan kios UMKM di lantai 2. Kondisinya masih tampak jebol belum diperbaiki.

Padahal, kios-kios di lantai 2 tersebut belum sama sekali digunakan. Dan rencananya, akan dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk sentra pengembangan ekonomi kreatif.

"Alun-alun itu tempat wisata. Dan di situ ada linmas yang jaga. Jadi saya minta dikelola secara serius," ungkap Heriyanto.

Seperti di bagian basement, ia menilai fungsinya belum dipakai secara maksimal. Sehingga pengelolaan basement dan parkir di alun-alun pun diminta untuk lebih serius.

 

"Saya harap basement bisa digunakan untuk mengurangi kemacetan di Jl Kartini. Coba masih numpuk di At-Taqwa kayak apa? Itu kan masuk puluhan mobil. Saya khawatir kalau basement tidak dipakai, sepi. Khawatir dipakai untuk hal yang tidak benar," lanjutnya.

Saat membangun sesuatu, kata Heriyanto, tentu selain merencanakan pembangunannya, pengelolaannya pun harus sudah terkonsep. Termasuk untuk Alun-alun Kejaksan.

"Kita ciptakan sesuatu, pemeliharaannya harus dipikirkan. Kita di DPRD hanya bisa menyarankan agar alun-alun dikelola dengan baik," jelasnya.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon berencana akan mengelola kios yang ada di bagian Utara Alun-alun Kejaksan. Kios yang ada di lantai dua bangunan tersebut rencananya akan dikelola Disbudpar untuk dijadikan pusat pengembangan ekraf.

"Kita ada rencana pengelolaan kios ekraf di lantai dua Alun-alun Kejaksan. Di situ ada tujuh kios," ungkap Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya SSos kepada Rakyat Cirebon, belum lama ini.

Sebagai langkah awal, lanjut Agus, pihaknya sudah melakukan survei ke lokasi kios yang nanti rencananya akan dikelola. Rencana tersebut sudah di-sounding-kan kepada sekretariat daerah sebagai pihak yang mengelola Alun-alun Kejaksan secara keseluruhan.

Dari hasil survei yang dilakukan, tujuh kios yang ada di bangunan bagian Utara Alun-alun Kejaksan tersebut masih kosong, dan sama sekali belum tersentuh. Hanya saja, ada beberapa kerusakan yang memerlukan perbaikan.

Seperti di bagian plafon. Hampir sebagian besar kios di lantai dua tersebut, kini tak berplafon. Belum lagi, tangga yang ada di bagian belakang kurang representatif. Karena pengunjung alun-alun yang ingin naik harus memutar ke belakang terlebih dahulu.

"Kita sudah survei. Ada beberapa bagian yang sudah perlu perbaikan. Dan sudah kita laporkan. Kita akan kolaborasi dengan stakeholder lain. Pengembangan Ekraf di sana nanti lebih ke design, riset edukasi dan pusat informasi pariwisata," pungkasnya. (sep)

 

 

 

Sumber: