Warga Balagedog “Teror Bom” di Leuwimunding

Warga Balagedog “Teror Bom” di Leuwimunding

DUGAAN. Seorang pemuda warga Desa Balagedog Kecamatan Sindangwangi diikat di tiang gawang Desa Leuwimunding, karena diduga membawa bom rakitan, Senin (23/5).--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA - Warga di Desa dan Kecamatan Leuwimunding Senin (23/5), dibuat heboh dengan isu penangkapan seorang pria yang diduga membawa bom rakitan. Pria yang diduga membawa bom yang mengenakan jaket hitam dan bertopi hitam, akhirnya ditangkap satpam BRI kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian.

Bahkan video penangkapan sempat ramai di media social baik WhatsApp maupun Facebook. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pria tersebut kemudian diikat di salah satu tiang gawang di alun-alun Desa dan Kecamatan Leuwimunding kemudian diinterogasi salah seorang petugas dari Polsek Leuwimunding.

Sayangnya jawaban pria tersebut berubah-ubah, bahkan awalnya dia mengaku berasal dari Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi namun kemudian mengaku warga Desa Balagedog. Hingga akhirnya salah seorang warga mengenali jika pemuda yang diperkirakan berusia (28) itu adalah warga Balagedog.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi membenarkan peristiwa penangkapan seorang pria yang diduga membawa bom tersebut. Dijelaskan dia, hal itu masih dugaan dan timnya sudah meluncur ke TKP.

“Masih dugaan, orang yang diduga bawa bom dan saat ini masih diikat di lapangan sepak bola Leuwimunding,” jelas kapolres, kemarin.

Sementara itu Kepala Desa Ujungberung Haris AMd yang datang ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut mengatakan, pihaknya memastikan jika orang berjaket hitam yang diikat di salah satu tiang gawang yang diduga membawa bom tersebut bukan warganya dan dirinya mengaku tidak kenal sama sekali.

“Saya pastikan dia bukan warga desa kami, saya sengaja datang ke lokasi ini, karena awalnya dia sempat mengaku warga Ujungberung dan ternyata bukan,” ucapnya.

Belakangan diketahui jika pemuda itu berinisial DI, adalah warga Desa Balagedog dan masih belum diketahui apa motif pengakuannya tersebut. Pasalnya, masyarakat sekitar mengaku sempat mendengar pelaku mengatakan membawa bom rakitan, kemudian bom kabel dan lainnya.

Hingga berita ini ditulis, pelaku masih diikat dan terus diperiksa polisi, sementara lokasi kejadian yakni sekitar pasar dan alun-alun Leuwimunding semakin macet akibat banyaknya warga yang ingin melihat langsung wajah pemuda tersebut.

Sementara menurut AM, warga Ujungberung, pemuda berinisial DD yang diduga membawa bom rakitan tersebut tercatat sebagai warga  Desa Balagedog namun memiliki istri di Desa Ujungberung tepatnya di Asem 1.

Dia sendiri berprofesi sebagai perajin rotan atau penganyam, dimana sehari-harinya pria lulusan SD tersebut menganyam rotan sehingga orang tersebut mengaku tidak percaya kalau DD senekat itu membawa barang yang diduga bom.

Namun dia juga tidak memastikan apakah bom tersebut benar atau tidak, karena sepengetahuannya DD sehari-hari hanya di rumah dan menganyam. Namun selama seminggu terakhir ini, DD memang kerap terlihat cekcok dengan istrinya akibat faktor ekonomi.

“Mungkin saja ucapan Dede yang mengaku membawa bom tersebut hanya sebatas gertakan, karena tengah stress memikirkan ekonomi atau memang benar itu juga saya tidak bisa memastikan,” ucapnya.

Sementara Ustad Kabul, ketua BPD desa Balagedog membenarkan jika DD merupakan warga Balagedog yang menikah dengan warga Ujungberung. Bahkan kata dia kartu keluarganya saat ini sudah tercatat sebagai warga Ujungberung.

Saat ditanya apakah DD memiliki kekurangan atau bisa dikatakan kurang sehat, Kabul menduga hal itu tidak benar. Pasalnya DD sendiri sudah menikah, artinya dia merupakan orang yang sehat. (pai)

 

 

Sumber: