Diduga Nekat karena Terlilit Utang
DATA. Aparat Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi memeriksa data warga, terkait DD yang melakukan rencana perampokan dengan ancaman bom mainan, kemarin.--
RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Aksi DD warga Blok Asem 1 RT 4 RW 2 Desa Ujungberung yang sempat melakukan aksi perampokan di BRI Leuwimunding dengan ancaman membawa bom, diduga disebabkan depresi karena terlilit utang.
Hal itu dipertegas oleh Is, istri DD yang mengaku jika kondisi ekonominya morat-marit akibat lilitan utang. Bahkan setiap harinya dia stres karena didatangi 3 hingga 4 penagih utang Bank Emok (istilah pinjaman uang rentenir).
Saat ditemui di rumahnya, Is mengaku kaget dan syok saat mendengar kabar tersebut. Pasalnya sebelum pukul 12.00 atau 13.00 sebelum peristiwa itu terjadi, dia dan suaminya DD sempat belanja bantal ke salah satu toko di Leuwimunding.
Selepas itu sekitar pukul 13.00 suaminya sempat pamit kerja menganyam rotan kemudian dia memilih kebelakang untuk mencuci pakaian. Selang satu jam dari itu, dia dikagetkan dengan informasi dari tetangganya kalau suaminya sudah diikat di alun-alun Leuwimunding karena diduga membawa bom.
“Memang kami sebelumnya sempat cekcok masalah ekonomi dan rumah tangga, saya sempat meminta suami saya untuk menebus sepeda motornya yang digadai Rp3,5 juta, dan saat itu suami saya menyanggupi dan bilang akan pergi ke bos-nya yang akan ngasih pinjaman uang Rp3 juta. Namun justru saya kaget mendengar kabar dari tetangga saya itu,” ucapnya sambil terisak.
Hal senada diungkapkan Aris Susanto, Kepala Desa Ujungberung dan Dadi Sugandi Kepala Dusun Blok Asem 1. Pihaknya sangat tidak percaya jika DD merupakan teroris. Selain faktor pendidikan yang minim bahkan SD saja tidak lulus, pelaku juga tidak pernah pergi jauh. Kesehariannya hanya berangkat dari Ujungberung ke Balagedog tempat kerjanya menjadi pengrajin anyaman rotan.
Dia juga masuk dalam kategori Keluarga Pra Sejahtera (KPS) yang hanya berpenghasilan sekitar Rp300 ribu per minggu, dan masih tinggal bersama mertuanya. Sosok DD menurutnya merupakan pria yang kurang gaul dan cenderung pendiam. Namun aktif dalam kegiatan desa seperti kerja bakti, DD memang sering ikut namun tidak banyak bicara.
“Betul memang DD saat ini tercatat sebagai warga Desa Ujungberung, karena yang bersangkutan menikah dengan warga kami,” jelasnya.
Aris juga mengaku jika kondisi keluarga tersebut dalam segi perekonomian kurang baik akibat banyaknya utang, terutama kepada Bank Emok. Diduga kuat kata dia, hal itulah yang membuat depresi pelaku hingga berbuat nekat seperti itu.
“Ini kan hanya dugaan saja, sebab jika melihat kondisi ekonominya yang serba kekurangan dan setiap hari dikejar-kejar penagih hutang yang bukan hanya satu jumlahnya. Mungkin membuat DD stres dan depresi sehingga berbuat senekat itu,” ucapnya saat ditemui di kantornya.
Banyaknya penagih hutang yang datang ke rumah DD tampaknya bukan isapan jempol, pasalnya saat Rakyat Cirebon berkunjung ke rumahnya sedikitnya ada 3 penagih utang yang datang ke rumah tersebut yang berselang sekitar 10 sampai 15 menit antara penagih utang yang satu dengan yang lain.
Informasi dari sang mertua menyebutkan jika anaknya dan pelaku memang memiliki utang sekitar Rp10 juta yang tersebar di beberapa bank emok. “Hutangnya bukan ke satu bank emok saja pa, tapi memang banyak,” pungkasnya. (pai)
Sumber: