Kapolres: Murni Rakitan, Bukan Bom

Kapolres: Murni Rakitan, Bukan Bom

KHILAF. Polisi menunjukkan barang bukti bom mainan atau rakitan yang digunakan DD untuk mengancam petugas salah satu bank di Leuwimunding, Selasa (24/5).--

RAKYATCIREBON.IDPELAKU pembawa bom mainan di alun-alun Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka, ternyata meminta uang sejumlah Rp30 juta ke bank di depan pasar Leuwimunding. Pelaku berinisial DD warga Kecamatan Sindangwangi ini terpaksa melakukan karena sering ditagih oleh rentenir untuk segera bayar utang setiap harinya.

“Saya sering ditagih bayar, pusing saya. Saya khilaf dan kalau begini saya menyesal,” ungkap pelaku‎ di hadapan petugas kepolisian, saat konferensi pers di Mako Polres Majalengka, Selasa (24/5).

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandy mengatakan pelaku berinisial DD sengaja merakit sebuah alat‎ yang sangat menyerupai alat peledak.

“Barang itu murni rakitan, bukan bom. Terbuat dari pipa yang disusun, lalu dibalut kain warna merah, disusun seperti bom sungguhan,” ungkapnya.

Kapolres menambahkan, pihaknya telah memastikan bersama penjinak bom bahwa barang yang dibawa pelaku tidak ada unsur bahan peledak. “Pelaku berinisial D merupakan karyawan pabrik rotan,” ungkapnya.

Ditanya tentang kondisi kejiwaannya, Kapolres Majalengka memastikan pelaku berinisial DD dalam kondisi sehat jasmani maupun sehat rohani.

“Jadi pelaku ini baik badan maupun jiwa dalam kondisi sehat. Akibat perbuatannya, pelaku akan kita jerat pasal 365 KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” jelas Kapolres Majalengka.

Kapolres juga memastikan pelaku bom yang tertangkap dan diikat di alun-alun Kecamatan Leuwimunding itu bukan bagian dari jaringan kelompok teroris manapun.

“Sudah kami cek dan pastikan, bahwa pelaku berinisial D pembawa bom mainan di Leuwimunding tidak ada keterlibatan jaringan teroris manapun,” ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, pelaku berinisial D itu merasa frustrasi karena selalu ditagih untuk segera membayar utang kepada lembaga tertentu. “Jadi si pelaku ini prustasi dan stres, selalu ditagih utang,” ungkapnya.

Kapolres menegaskan, si pelaku terpikir begitu saja untuk melancarkan aksinya merampok bank dengan cara merakit pipa menyerupai peledak bom.

“Terpikir begitu saja, pelaku sepertinya banyak melihat dan menonton video,” ungkap Kapolres. (hsn)

 

 

 

Sumber: