Medsos Ramai Pasangan Eman-Imas dan Karna-Jefry, Nasdem Tidak Mau Bahas
Imas Indrawati merupakan mantan birokrat dan istri mantan bupati Majalengka, Sutrisno.--
RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Konstelasi politik jelang Pilkada 2024 di Kabupaten Majalengka sudah mulai ramai. Bahkan di media sosial (medsos) sudah muncul dua gambar pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk berkompetisi di Pilkada.
Pasangan pertama yang muncul adalah Eman Suherman-Imas Indrawati Sutrisno. Eman Suherman merupakan Sekda Majalengka, dan Imas Indrawati merupakan mantan birokrat dan istri mantan bupati ini kabarnya diusung 8 partai politik yaitu Golkar, PKB, PPP, PAN, PKS, NasDem, Perindo dan Demokrat.
Sementara pasangan kedua adalah Karna Sobahi-Jeffry Romdonny. Karna Sobahi menjabat sebagai Bupati Majalengka serta Jeffry Romdonny anggota DPR RI ini diusung koalisi PDIP dan Gerindra.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPD NasDem Kabupaten Majalengka, Wawan Darmawan membantah isu tersebut. Bahkan Wawan mempertanyakan asal-usul gambar tersebut beredar. Pihaknya menolak untuk memberikan keterangan lebih jauh.
“Yang sedang kami prioritaskan adalah soal konsolidasi internal pengurus kabupaten, kecamatan bahkan membentuk pengurus ranting atau desa untuk target sukses Pileg 2024. Tidak ada itu (dukung mendukung, red),” ujarnya ketika dikonfirmasi Minggu (29/5).
Menurut Wawan, partai yang dinakhodai Surya Paloh tersebut masih fokus di internal partai. “Target DPD NasDem Majalengka mensolidkan struktur partai, sampai tingkat akar rumput termasuk pendukung,” ujarnya.
Hal serupa juga diutarakan Sekretaris DPC PKB Majalengka, Aan Subarhan. Menurutnya, tidak ada pembicaraan di tingkatan DPC. “Yang saya tahu belum ada pembicaraan terkait itu di tingkat DPC. Kita masih konsen penataan internal dan target awal menaikkan kursi dewan sampai 10 kursi,” ujarnya.
Pemerhati politik di Majalengka, Haris Azis Susilo menyebut sah-sah saja jika muncul pasangan-pasangan tertentu jelang Pilkada. Menurutnya politik itu dinamis, kadang perlu ada manuver tertentu meski hanya sekadar melihat reaksi baik dari masyarakat atau lawan politik.
“Bisa saja itu dimunculkan, kemudian mereka membantah. Padahal tujuannya ya itu tadi untuk cek dan ricek. Istilahnya melempar batu di kolam,” ujarnya.
Menurut Haris, yang perlu menjadi perhatian adalah kinerja penyelenggara Pemilu dan Pilkada khususnya Bawaslu. Dia mewanti-wanti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan empat pelanggaran yang berpotensi terjadi. Prediksi pelangaran itu bisa terjadi di tingkat pusat maupun daerah dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. “Kira-kira ada sekitar empat (pelanggaran),” katanya.
Keempat dugaan pelanggaran Pemilu itu meliputi politik uang, politik identitas, aparatur sipil negara (ASN) yang tidak profesional, dan keberpihakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pihak tertentu.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majalengka mulai mempersiapkan jadwal persiapan tahapan pemilu 2024 mendatang. Ketua KPU Majalengka Agus Syuhada mengatakan, langkah pertama persiapan jelang pemilu itu adalah verifikasi partai politik (parpol). Dalam hal ini ada aturan baru untuk verifikasi parpol baru.
“Bulan Agustus 2022 kita akan laksanakan verifikasi partai politik. Dalam aturannya parpol yang baru akan diverifikasi 2 kali, verifikasi administrasi dan faktual. Parpol yang masuk parliamentary threshold atau eksis di DPRD itu hanya akan dilaksanakan verifikasi faktual saja,” sambungnya.
Untuk aturan baru lainnya, jelas dia, pendataan input parpol akan dipusatkan di KPU RI. Adapun pendataan parpol sendiri akan dimasukkan melalui Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).
“Tapi untuk verifikasi tetap akan dilakukan oleh KPU kabupaten atau kota. Namun itu datanya dari KPU RI,” papar dia. (hsn)
Sumber: