Subsidi Migor Dicabut, Pedagang Waswas Terjadi Kelangkaan

Subsidi Migor Dicabut, Pedagang Waswas Terjadi Kelangkaan

MENDADAK. Pedagang di Pasar Baru Indramayu khawatir muncul dampak pencabutan subsidi minyak goreng. Padahal para pedagang belum lama merasakan harga minyak goreng murah.--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Kebijakan pencabutan subsidi minyak goreng (migor) oleh pemerintah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, termasuk para pedagangnya. 

Karena bukan tidak mungkin akan terjadi kembali kelangkaan dan harga yang mahal di pasaran.

Kekhawatiran itu salah satunya dirasakan oleh seorang pedagang di Pasar Baru Indramayu, Adang Wahyudi. 

Saat ini ia dan para pedagang lainnya ketar-ketir atas pencabutan subsidi migor oleh pemerintah. Dikhawatirkannya kebijakan itu berdampak pada kelangkaan dan mengakibatkan harga mahal.

Menurut Adang, padahal para pedagang di pasar tradisional di Indramayu belum lama merasakan harga minyak goreng murah. 

Tapi sekarang subsidinya justru dicabut. “Belum lama padahal ngerasain minyak goreng curah murah, mungkin baru 2 mingguan,” kata dia, Rabu (1/6).

Saat ini, ia menjual minyak goreng curah sebesar Rp16 ribu per kilogram. Sebelumnya bahkan mencapai Rp19 ribu per kilogram. 

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan harganya masih mahal. Yaitu dikisaran Rp21 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan refil, dan Rp24 ribu per liter untuk kemasan botol. “Jual yang curah 16 ribu, dari agennya 15 ribu,” sebut dia.

Soal dicabutnya subsidi minyak goreng, ia mengaku baru mengetahuinya dari pemberitaan hari ini. Adapun harga dari agen masih tetap sama atau belum mengalami perubahan. 

Termasuk dari sisi pembelian minyak goreng, animo pembeli masih normal dan belum ada lonjakan. “Mungkin mendadak pemberitahuannya, untuk sekarang belum ada lonjakan pembelian,” pungkas dia. (tar)

Sumber: