Kapolres Cirebon Kota Sudah Ultimatum Tembak di Tempat Geng Motor

Kapolres Cirebon Kota Sudah Ultimatum Tembak di Tempat  Geng Motor

ANTI GENG MOTOR. Para petinggi geng motor di Kota Cirebon menandatangani deklarasi anti geng motor, dan siap bertransformasi menjadi ormas. Di luar itu, polisi akan membubarkan paksa. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Polres Cirebon Kota memberikan ultimatum kepada gerombolan geng motor untuk berubah menjadi organisasi masyarakat (ormas) agar bisa dibina. Jika melawan dan terus membuat onar, maka pihaknya tidak segan-segan melakukan tembak di tempat.

Penegasan itu disampaikan Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Siregar saat deklarasi anti geng motor bersama jajaran Forkopimda Kota Cirebon, Selasa lalu (31/5).

Selain jajaran Forkopimda, deklarasi yang dilakukan di halaman Gedung Setda Kota Cirebon tersebut juga dihadiri petinggi ormas XTC, Moonraker dan GBR di tingkat pusat.

Pada keterangannya, Fahri menyampaikan bahwa saat ini, dalam rangka menjaga kamtibmas, terutama dari kebrutalan berandalan bermotor di jalanan, jajarannya akan mulai melakukan penanganan di tingkat hulu.

"Dalam menangani kenakalan geng motor, kami tidak akan lagi bekerja di hilir, tapi di hulu. Kita membuat stimulus melegitimasi rekan-rekan geng motor, yang belum menjadi ormas, menjadi ormas. Dari 7 geng motor yang hadir, beberapa sudah berbentuk ormas, tapi masih ada yang belum," ungkapnya.

Meskipun beberapa geng motor besar sudah berubah menjadi ormas, lanjut Fahri, ia menilai internalisasi di level basis masih merasa bukan ormas, sehingga sebagian oknumnya ada yang masih berkonotasi negatif.

"Maka dari itu, kami meminta kepada rekan-rekan geng motor, yang bukan ormas, saatnya berubah menjadi ormas. Kemudian setelah berubah menjadi ormas, tugas kami dari Forkopimda melakukan pembinaan, bersama-sama menggelar kegiatan positif," lanjutnya.

Ditegaskan Fahri, untuk geng motor yang belum sama sekali bertransformasi menjadi organisasi resmi di Kota Cirebon, jajaran kepolisian memberikan waktu sampai 3x24 jam untuk segera melakukan perubahan status organisasi. Sebelum pihaknya melakukan tindakan-tindakan tegas.

Bahkan, kata dia, setelah deklarasi, Polres Cirebon Kota memastikan semua geng motor yang belum berbentuk ormas bubar, baik membubarkan diri, atau dibubarkan oleh kepolisian.

"Yang belum menjadi ormas, kami pastikan semua bubar. Dan jika masih ingin berkegiatan, maka harus berkumpul dalam bentuk ormas. Kami berikan waktu 3 x 24 jam, bagi yang belum berbentuk ormas, segera berubah menjadi ormas. Dan kami imbau, dalam waktu tersebut, kepada ormas yang sudah terbentuk, agar melaporkan seluruh data anggotanya kepada kami," ungkapnya.

Dengan adanya deklarasi tersebut, ditambahkan Fahri, diharapkan geng motor yang sudah berbentuk ormas bisa ikut menjaga kondusivitas daerah, serta ketat memberikan pembinaan dan pengawasan kepada para anggotanya. Agar tidak melakukan tindakan yang bisa membuat nama organisasinya kembali dipandang negatif oleh masyarakat.

"Setelah itu, tugas kami melakukan pembinaan. Diharapkan situasi Kota Cirebon kondusif, tidak ada lagi brutalisme dan berandalan yang membuat masyarakat was-was. Di luar itu, kami akan memberikan tindakan tegas. Terlebih jika mereka melakukan pelanggaran hukum di jalanan," imbuh orang nomor satu di Polres Cirebon Kota tersebut.

Ketua Umum XTC Indonesia, Donny Akbar yang juga hadir dalam deklarasi, menuturkan bahwa ada empat organisasi pilar yang dulu merupakan geng motor, dan saat ini sudah berubah menjadi ormas. Salah satunya adalah ormas yang dipimpinnya, XTC.

"Tahun 2010, empat pilar, yakni XTC, Brigez, GBR dan Moonraker sudah membubarkan diri. Dan sejalan dengan itu, tahun 2012 XTC bertransformasi menjadi ormas. Tetapi setelah berubah, masih banyak yang belum tahu," ungkap Donny.

Sebagai ketua umum, lanjut Donny, ia menyadari punya tanggung jawab besar untuk menjawab kekhawatiran masyarakat. Juga mengubah pandangan masyarakat terhadap XTC yang masih dipandang sebagai geng motor.

Maka dari itu, empat pilar yang dimaksud, bertekad dan terus berupaya untuk mengubah pandangan negatif tersebut. Meskipun di lapangan belum sepenuhnya berhasil karena oknum-oknum tertentu.

Ia pun berharap, pemerintah memberikan perhatian khusus dalam pembinaan terhadap empat pilar ini. Terlebih XTC yang basisnya berada di Jawa Barat dan memiliki anggota hingga jutaan menurut databasenya pada tahun 2017 lalu tersebut.

"Berdamailah, kami para pendahulu tidak pernah mewarisi permusuhan. Saya sebagai ketua umum punya tanggung jawab besar terhadap adik-adik saya di XTC. Maka dari itu, tunjukkanlah bahwa XTC bisa ikut berpartisipasi dalam menjaga kamtibmas. Tahun 2017, organisasi XTC mendapatkan prestasi dengan anggota terbanyak, kita sensus lagi saat ini. Untuk atribut, upaya agar tidak disalahgunakan, di semua atribut dan merchandise XTC, diberikan tanda khusus. Lengkap dengan barcode berisi identitas pemilik sah, sehingga di luar itu, ilegal," imbuh Donny. (sep)

Sumber: