PDAM Minta Maaf, Hari Ini Hingga 21 Juni Aliran Air Terganggu

PDAM Minta Maaf, Hari Ini Hingga 21 Juni Aliran Air Terganggu

RESERVOIR. Perumda Air Minum Tirta Giri Nata melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap sistem reservoir 9.000 meter kubik. Dampaknya, akan terjadi gangguan pelayanan air bersih empat hari ke depan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Ketersediaan air bersih merupakan salah satu faktor penting bagi masyarakat. Salah satu tugas pemerintah adalah menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakatnya, termasuk di Kota Cirebon.

Dalam hal ini, Pemkot Cirebon melalui salah satu perusahaan daerah yang dimilikinya, yakni Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (TGN) terus berupaya memastikan agar masyarakat mendapatkan air bersih.

Sesuai dengan target jangka panjangnya. Yakni memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Cirebon secara optimal melalui pengelolaan perusahaan yang profesional dan akuntabel.

Untuk upaya ke arah sana, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat berupa fasilitas reservoir besar dengan daya tampung sampai 9.000 meter kubik.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat membangun reservoir terbesar di Indonesia tersebut di daerah Plangon. Dan saat ini mulai dikelola oleh PAM Tirta Giri Nata sebagai pihak penerima manfaat.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sofyan Satari MM menyampaikan, pihaknya telah memanfaatkan reservoir berkapasitas 9.000 meter kubik tersebut sebagai upaya dalam menjaga pemenuhan kebutuhan air bersih di masyarakat. Baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas aliran air bersih kepada para pelanggan.

Guna lebih memaksimalkan fungsi reservoir tersebut, lanjut Sofyan, maka diperlukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala. Adapun dalam rangka evaluasi pemanfaatannya, perlu dilakukan pengujian secara bertahap.

Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan perubahan sistem aliran air pada pelanggan di sebagian besar wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya. Khususnya wilayah perkotaan.

Perubahan sistem aliran air tersebut, dijelaskan Sofyan, akan berpengaruh pada pelayanan. Oleh karena itu, aliran air di beberapa wilayah pelanggan secara otomatis akan terganggu, diprediksi sampai empat hari ke depan.

"Pelanggan akan tetap terlayani. Hanya saja, akan ada beberapa gangguan karena perbaikan sistem aliran air ini," ungkapnya.

Proses normalisasi pasca perubahan ini, dijelaskan Sofyan, akan memakan waktu yang berbeda-beda, dengan perkiraan waktu normalisasi sampai 14 hari.

Untuk antisipasi kepada masyarakat, kata Sofyan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang terjadi.

Pihaknya pun sudah membuat pengumuman resmi akan adanya gangguan tersebut, sebelum pelaksanaan perubahan sistem aliran air, dan pengujian sistem reservoir dilakukan.

"Pemanfaatan, pengoperasian dan pemeliharaan reservoir merupakan salah satu upaya kami meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, kami mohon maklum dan meminta dukungan dari semua, demi keberhasilan pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Cirebon," imbuh Sofyan.

Sementara itu, beredar di masyarakat, surat pemberitahuan dengan nomor surat: 690/10 – Perumda AM. Di dalam surat tersebut tertulis bahwa kemungkinan gangguan akibat pemeliharaan dan perawatan berkala reservoir 9.000 meter kubik akan terjadi pada tanggal 18 (hari ini, red) sampai 21 Juni mendatang, di seluruh wilayah pelayanan Perumda Air Minum Tirta Giri Nata.

Melalui surat tersebut, pihak Perumda mengimbau masyarakat untuk bersiap-siap dengan melakukan penampungan air, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan selama masa pemeliharaan berjalan. (sep)

Sumber: