SMPN 1 Jatibarang Lepas 275 Siswa Lewat Pawidya

SMPN 1 Jatibarang Lepas 275 Siswa Lewat Pawidya

SUNGKEMAN. Prosesi pelepasan siswa kelas IX SMPN 1 Jatibarang tahun ajaran 2021/2022 berlangsung khidmat. Selama dua tahun terakhir tidak ada penyelenggaraan prosesi perpisahan akibat pandemi Covid-19. --

RAKYATCIREBON.ID, JATIBARANG-Setelah 2 tahun tidak menggelar Pawidya karena pandemi Covid-19, SMPN 1 Jatibarang pada tahun ajaran 2021/2022 melepas 275 siswa kelas IX melalui prosesi perpisahan meski sederhana, Rabu (22/6). 

Para lulusan sekolah dengan sebutan Netuza ini diingatkan agar bersyukur dan semangat untuk meraih cita-cita.

Rangkaian kegiatan yang berlangsung di halaman dalam sekolah tersebut mengusung tema Melalui Semangat Pawidya Terus Tingkatkan Prestasi dan Gali Kreativitas Siswa.

Kepala SMPN 1 Jatibarang, Drs H Darkim MPd dalam amanatnya mengatakan, capaian kelulusan merupakan sebuah anugerah yang harus disyukuri dengan cara meningkatkan ibadah. Serta melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

"Karena ibadah itu utama untuk bekal di kehidupan akhirat nanti dan pendidikan itu sangat penting sebagai investasi jangka panjang untuk bekal meraih cita-cita yang dimimpikan di masa yang akan datang," jelasnya.

Menurutnya, cita-cita adalah sebuah harapan yang dirancang untuk kehidupan di masa yang akan datang. Sehingga hal ini harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. 

Terlebih lagi, kata dia, untuk meraih sebuah cita-cita tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena, banyak rintangan dan tantangan yang akan dihadapi.

"Untuk meraih sebuah cita-cita tidak cukup dengan hanya rajin belajar. Tetapi, harus kalian imbangi dengan niat dan tekad yang kuat. Serta jangan lupa rajin-rajinlah berdoa memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa," ujarnya.

Saat ini, kata Darkim, para lulusan hidup di era 4.0. Yakni, era digitalisasi yang menuntut setiap individu membekali diri dengan berbagai kompetensi. 

Terutama ilmu dan teknologi serta akhlakul karimah. Agar dapat berguna untuk diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. 

"Serta sangat memungkinkan akan menjadi orang yang bahagia dan selamat di dunia, bahagia dan selamat di kehidupan akhirat nanti," kata Darkim.

Jika nanti tidak tercapai cita-cita yang diharapkan dan diimpikan, ia berpesan agar jangan pernah putus asa. 

Bahkan, harus diyakini ada skenario besar dalam kehidupan yang sudah diatur oleh Allah SWT dan terbaik untuk hambanya. 

"Sebagai manusia kita hanya mampu untuk berusaha untuk meraih cita-cita yang kita mimpikan, tetapi keputusannya ada di tangan Allah SWT. Dekatkan diri kepada Allah ketika menemukan kebuntuan," ungkapnya.

Sumber: