Jelang Idul Adha, Harga Cabai Rp1500 Per Buah
CABAI. Salah satu pedagang sayuran mengeluhkan atas kenaikan harga cabai. Mereka kesulitan menjual. Pembelinya sepi--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Harga cabai makin pedas. Naiknya signifikan. Seperti harga emas. Mahal. Per kilogramnya tembus diangka Rp100 ribu. Bahkan lebih. Pedagang sendiri, pusing dibuatnya. Mereka kesulitan menjual. Padahal cabai tidak terlalu lama usianya. Gampang busuk. Kalau mau diawetkan, harus dikeringkan terlebih dulu. Pasti ada penyusutan.
Sementara pembeli jarang ada yang menanyakan cabai kering. Jadi serba salah. Hal itu, dikeluhkan salah satu pedagang sayuran di Pejambon, Isna. Menurutnya, harga cabai belakangan ini, seperti harga emas. Naiknya tak terkira. Ia pun harus berhati-hati ketika menyimpan cabai untuk dijajakan kepada para pembeli.
"Lagi mahal pisan. Dari pasar aja, harganya sampai Rp100 ribuan. Kita jualnya gimana? Sekarang saya jual per bijinya Rp1500," ungkapnya, Senin (4/7).
Dampaknya, sangat ia rasakan. Ada penurunan kuantitas pembelian dari konsumen. Pembeli seperti berhati-hati saat berbelanja. “Biasanya, ibu-ibu pada beli banyak. Beli ini dan itu. Sekarang seperti ati-ati pisan,” katanya.
BACA JUGA:Menpora dan Gubernur Sumbar Sampaikan Belasungkawa kepada Ridwan Kamil
Ibu rumah tangga, Riani mengeluh atas adanya kenaikan harga sejumlah komoditas. Termasuk diantaranya cabai. Menurut ibu dua anak itu, ia harus selektif membelanjakan uang belanja hariannya. Tidak bisa macem-macem. Jangankan memenuhi tuntutan gizi keluarga, untuk kebutuhan bumbu dapur saja, habis.
“ Uang belanja dapur berapapun, sekarang seperti tak ada harganya. Dibelanjakan, Cuma dapat apa. Abis buat beli cabai,” katanya.
Naiknya harga cabai ternyata berdampak terhadap kuliner khas Cirebon. Pedagang kuliner rujak pedas khas Cirebon yang memanfaatkan bahan cabai rawit sebagai bahan utamanya itu, terpaksa harus menaikan harga untuk menekan kerugian akibat kenaikan harga cabai.
BACA JUGA:Keluarga Ridwan Kamil Apresiasi Media yang Kedepankan Jurnalisme Humanis dan Empatik
Hal itu diakui Wati salah satu pedagang rujak pedas di Sumber. Ia mengaku terpaksa menaikan harga jualannya untuk menyesuaikan kenaikan harga cabai rawit. Biasanya per porsi rujak, dijualnya Rp10 ribu. Saat ini terpaksa dijual dengan harga Rp12 ribu. Ia tidak berani mengurangi takaran cabai dalam olahan sambalnya. Khawatir mengurangi cita rasa pedasnya.
"Harga normal cabai biasanya Rp30 ribu sekilo, nah sekarang naik jadi Rp90 ribu sampai Rp100 ribu. Terpaksa rujak juga dinaikan. Tadinya Rp10 ribu jadi Rp12 ribu per porsi,” akunya.
Kenaikan cabai diduga pemicunya akibat harga-harga dipasaran mengalami kenaikan. Selain itu, ada perubahan musim. Akibat banyak tanaman mati. Sebagai pedagang yang ketergantungan dengan cabai, ia mengharapkan harga-harga termasuk cabai, bisa kembali normal. “Semoga kembali stabil,” akunya.
BACA JUGA:Pendamping Ikut Senang ada KPM Mulai Berani Berwirausaha
Berdasarkan informasi yang tertera dalam situs milik Pemkab Cirebon atau Dinas Perdagangan, dan Perindustrian yakni http://kepokmas.cirebonkab.go.id/ benar saja harga cabai rawit merah di pasar milik Pemkab Cirebon rata-rata di bandrol di harga Rp100 ribuan per kilogramnya. Sementara untuk cabai merah kriting per kilogramnya Rp89 ribu.
Sumber: