IAIN Cirebon Belajar Susun Modul PJJ

IAIN Cirebon Belajar Susun Modul PJJ

SUSUN. LPM IAIN Cirebon belajar susun model PJJ guna meningkatkan efektivitas pembelajaran bagi mahasiswa jarak jauh.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - IAIN Syekh Nurjati sebagai rintisan PTKI siber pertama di Indonesia menggelar kegiatan Pelatihan Penyusunan Modul Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT). 
 
Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 dosen Mata Kuliah PJJ Senin - Kamis (4-7/7). Melalui SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1175 Tahun 2021 tentang Penetapan IAIN Syeikh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Berbasis Siber (Digital University).
 
Ketua LPM IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Ayus Ahmad Yusuf MAg menuturkan Kemenag sedang serius untuk mendampingi transformasi IAIN Cirebon menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI). Melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 871 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI), kampus ini sudah melaksanaanya selama 1 tahun dengan 200 mahasiswa.
 
"Angkatan pertama, kami menerima 200 mahasiswa dari unsur guru dalam jabatan yang tersebar dari 26 Provisinsi di Indonesia melalui mekanisme beasiswa. Sementara untuk penerimaan tahun 2022, Prodi PJJ PAI atas arahan Gus Menteri akan menerima 2000 guru dengan mekanisme beasiswa pula," jelas Ayus.
 
 
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Toheri MPd, sekretaris LPM IAIN Cirebon yang turut serta mendampingi kegiatan pelatihan. Memurutnya, ini kali kedua pihaknya menyelenggarakan kegiatan serupa. 
 
PJJ angkatan pertama telah berhasil menghasilkan beberapa modul untuk mata kuliah semester ganjil, dan angkatan kedua adalah penyusun modul semester genap. 
 
“Kami juga telah mengembangkan aplikasi terpadu Learning Management Systemberbasis digital bernama damel untuk memudahkan proses pembelajaran berbasis digital. Hasilnya, mahasiswa yang usianya sudah tidak muda ternyata mampu beradaptasi dengan model pembelajaran modern," tutur Toheri.
 
 
Pada kesempatan yang sama Dra Diana Mustafa MSc, narasumber dari UT menjelaskan pentingnya menyusun modul berkualitas pada program studi PJJ PAI. Menurutnya, modul harus berisi kumpulan materi yang mampu merangsang mahasiswa untuk belajar mandiri serta disusun secara sistematis.
 
Beberapa sifatnya antara lain modul harus brisi materi yang lengkap, mengarahkan mahasiswa untuk belajar dan mampu menjelaskan isi materi secara jelas. “Modul juga harus mampu mengakomodir kesulitan belajar mahasiswa dan arus berorientasi pada penyumbangan kompetensi tertentu," katanya.
 
Mohammad Andi Hakim, MHum, salah satu peserta pelatihan merasa terbantu dengan pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu dosen untuk menyusun modul yang berkualitas dengan konten yang baik dan menarik. 
 
 
Beberapa materi yang disajikan antara lain perencanaan dan pengembangan bahan ajar, mengembangkan peta kompetensi, GBPP dan outline bahan ajar, strategi pembelajaran, instrumen evaluasi hasil Belajar dan Menyusun Instrumen Tes.
 
"Harapanya, setelah pelatihan ini modul yang memang sedang on process mampu diselesaikan dengan baik melalui proses review ahli dan arahan dari UT," pungkasnya. (wan)

Sumber: