PAD dari Parkir Sulit Capai Target, Berlakukan Jam Khusus dan Pembinaan Jukir

PAD dari Parkir Sulit Capai Target, Berlakukan Jam Khusus dan Pembinaan Jukir

PEMBINAAN JUKIR. Petugas Dinas Perhubungan Kota Cirebon turun langsung ke lapangan memberikan pembinaan kepada para juru parkir. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

 

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Dinas Perhubungan Kota Cirebon sudah mengakui, ada beberapa kendala di lapangan terkait perparkiran yang sampai saat ini, pemasukan ke PAD jauh dari harapan.

 

Namun demikian, dari kendala-kendala itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan memastikan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan-peningkatan.

 

Di antaranya, Dinas Perhubungan mengagendakan program jam khusus UPT Parkir. Dan di dalamnya khusus diisi dengan pengarahan-pengarahan kepada UPT Parkir. Terlebih, untuk mengantisipasi persoalan perparkiran yang tak kunjung selesai.

 

"Untuk menjawab persoalan bagaimana perparkiran di Kota Cirebon, dari dulu sampai sekarang memang tidak pernah terleselesaikan. Persoalannya, ada pada posisi manajemen perparkiran yang belum dilaksanakan maksimal. Semuanya itu ada di kami, Dishub. Kita berbicara internal saja dulu," ungkap Andi saat dikonfirmasi Rakyat Cirebon, Kamis (14/7).

 

Dari kacamata internal, lanjut Andi, ia mengakui bahwa SDM di internal Dinas Perhubungan terlihat belum begitu memahami persoalan-persoalan krusial di sektor perparkiran. Sehingga program Jam Khusus UPT Parkir ini digunakan untuk memberikan arahan dan pemahaman kepada para petugas dan pegawai yang menggawangi perparkiran.

 

"Kelihatannya SDM kami belum sepenuhnya memahami bagaimana sebetulnya perparkiran itu. Pada intinya, parkir itu untuk menciptakan kondisi lalin yang tertib dan teratur, memecah dan jadi solusi kemacetan," lanjutnya.

 

Dari kendala eksternal, dijelaskan Andi, pihaknya juga secara rutin memberikan pembinaan kepada para juru parkir, dengan terjun langsung ke lapangan hampir setiap pagi.

 

Bahkan, pengarahan dan pembinaan secara rutin pun dilakukan. Agar para jukir memahani ketentuan-ketentuan perparkiran yang ada. Terlebih, saat ini dasar retribusi parkir di badan jalan sudah menggunakan Peraturan Daerah (Perda) yang baru.

 

"Tugas kami, menangani parkir badan jalan. Dan ditargetkan menjadi PAD. Besar memang, ada persoalan internal dan eksternal. Banyak jukir tidak memenuhi ketentuan yang kita berlakukan. Tapi kami terus berupaya. Mulai dari membuat trial di empat titik parkir zona, bagaimana parkir harus dilengkapi karcis parkir," jelasnya.

 

Dengan kondisi perparkiran di Kota Cirebon, Andi mengharapkan, upaya yang dilakukan Dishub ini bisa meningkatkan sistem manajemen perparkiran yang ada. Dan ini tentu memerlukan kerja sama dari semua pihak, meskipun Dinas Perhubungan tetap menjadi leading sector-nya.

 

"Kami berharap, ke depan parkir bukan hanya mengejar PAD, tapi jadi solusi kemacetan di Kota Cirebon. Semua pihak bisa memahami, bisa bekerja sama, tidak saling menyalahkan. Kami berusaha semaksimal mungkin menciptakan kondisi lalin yang aman dan tertib, serta berusaha dapat PAD," tandasnya.

 

Terpisah, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, target PAD dari sektor parkir badan jalan ini memang salah satu target PAD yang sulit mencapai target. Bahkan, beberapa tahun terakhir PAD dari sektor ini tak kunjung memenuhi target.

 

Namun demikian, kata Agus, pemkot tetap mendorong Dinas Perhubungan untuk maksimal dalam bekerja. Terlebih dalam menjalankan sistem perparkiran yang diterapkan.

 

"Kita terus monitor untuk melakukan upaya pencapaian. Bila perlu harus ada perubahan manajemen atau teknis di lapangan. Karena setiap tahun hampir gak pernah tercapai target PAD parkir ini," imbuh Agus. (sep)

Sumber: