Dua Hari Hanyut, Pencarian Santri Dilanjutkan

Dua Hari Hanyut, Pencarian Santri Dilanjutkan

BELUM DITEMUKAN. Pencarian santri yang hanyut masih terus dilakukan namun belum buahkan hasil.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Pencarian santri yang hanyut di Sungai Ciwaringin terus dilakukan. Ini sudah masuk hari kedua. Namun belum juga ditemukan. Di hari kedua ini, kondisi arus air relatif landai, debit airnya sudah menurun.

Pencarian itu, sudah dilakukan sejak pukul 08.00 WIB, tim bergerak melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai hingga ke Bendungan Karet yang ada di Desa Sibubut Kecamatan Gegesik. Menurut anggota BPBD Kabupaten Cirebon, Solehudin, selain menyisir sungai menggunakan perahu karet, tim juga menyisir tanggul sungai dengan berjalan kaki.

"Tim dibagi dua, ada yang di darat dan ada yang di air," ujar Solehudin, Minggu (17/7).

Tepat di bawah jembatan Gegesik, pencarian dilakukan dengan menyingkirkan tumpukan sampah yang tersangkut penyangga jembatan. Dimana, di tumpukan sampah berat tersebut jasad korban dimungkinkan turut tersangkut.

Menurut Solehudin, jika menjelang petang jasad korban belum juga ditemukan, maka pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya. Hingga pukul 16.30 WIB jasad korban belum juga ditemukan. Pencarian hari kedua pun dihentikan dan akan dilanjutkan besok.

"Rencananya besok kita tambah perahu satu lagi dan tim yang menyisir di darat akan dimulai dari jembatan Gegesik ini sampai jembatan Panunggul," jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sayidi, menyampaikan, pencarian hari kedua dilakukan dengan menggunakan perahu dari Tegalgubug sampai ke wilayah Gegesik. Namun hingga hari mulai gelap korban belum juga ditemukan. Pihaknya memastikan, pencarian korban tenggelam ditunda sementara dan akan dilanjutkan besok pagi.

"Kemarin kan air cukup deras, diperkirakan korban terbawa oleh arus yang deras itu. Besok kita akan  lanjutkan pencarian dari Gegesik. Kalau sampai daerah Bungko tidak ketemu juga, kita akan gunakan tim penyelam karena barangkali korban tersangkut," ujarnya.

Sebelumnya, seorang anak laki-laki dikabarkan hanyut di Sungai Ciwaringin Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/7) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Informasinya, bocah yang tenggelam tersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren di Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun yang berusia sekitar 13 tahun.

Saat itu, korban bersama teman-temannya sedang mandi di sungai tersebut usai pulang sekolah. Saat mandi, korban dan teman-temannya bermain lompat-lompatan dari jembatan sungai setempat. Nahas, korban tak bisa kembali naik kepermukaan, sementara sekitar enam teman lainnya berhasil naik dan menepi di pinggir sungai

Menurut warga setempat, Muhamad Sobri, lokasi hanyutnya santri tersebut berada di Blok Pondok Gede, Desa Tegalgubug Lor. Korban merupakan santri baru asal Kabupaten Indramayu yang mesantren di pondok pesantren Al-Anwariyyah. "Katanya sih korban sempat terlihat mengapung dan menepi, tapi kemudian hanyut lagi," ujar Sobri.

Kuwu Desa Tegalgubug Lor, Dodo Widodo, mengatakan, warga setempat sudah berupaya melakukan pencarian dengan menggunakan alat sedanya. Namun, derasnya air sungai dan medan yang membahayakan membuat pencarian tidak membuahkan hasil.

Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI dan Polri terus melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet melawan derasnya arus sungai Ciwaringin. (zen)

Sumber: