Bentrok Ormas, Kesbangpol Evaluasi Diri

Bentrok Ormas, Kesbangpol Evaluasi Diri

JADI PERHATIAN. Kasus penyerangan oleh ormas terhadap ormas lain yang terjadi pada Sabtu lalu, menjadi perhatian Kesbangpol.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Kasus penyerangan oleh ormas terhadap ormas lain yang terjadi pada Sabtu (16/7) malam menjadi catatan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cirebon. Kasus tersebut bakal menjadi bahan rapat yang akan dilakukan oleh Tim Terpadu Pengawasan Ormas (TTPO).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kesbangpol, Ita Rohpitasari melalui Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator Ormas, Nia Nurhayati. "Ini akan menjadi catatan bagi kita, akan kita ambil sebagai salah satu bahan rapat tim terpadu. Intinya, kejadian itu akan menjadi evaluasi kita. Kebetulan tim terpadu pengawasan ormas sudah terbentuk," ujar Nia Nurhayati, Senin (18/7).

Namun, diakui Nia, saat ini kinerja TTPO sendiri masih belum optimal, karena TTPO baru terbentuk belum lama ini. Sejauh ini, upaya yang dilakukan Kesbangpol adalah berupa pembinaan rutin yang dilakukan setiap tahun. Hanya saja, ormas dan LSM yang mengikuti pembinaan dilakukan secara bergantian. Itu pun hanya memprioritaskan ormas atau LSM yang masih baru saja.

"Yang kita sentuh baru 30 ormas yang baru dalam satu tabun, sedangkan yang lama belum karena terbatas anggarannya," kata Nia.

Menurut Nia, saat ini ormas atau LSM yang terdaftar dan tercatat di Kesbangpol Kabupaten Cirebon sekitar 350 an. Dari jumlah tersebut, ada beberapa ormas atau LSM yang sudah habis masa berlaku Surat Keterangan Terdaftar (SKT) -nya.

Ia menerangkan, satu dari dua ormas atau LSM yang terlibat kericuhan kemarin, tidak terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Cirebon. Berdasarkan informasi dari intelijen Kesbangpol, lanjut dia, ormas yang diketahui melakukan penyerangan itu justru terdaftar di Kesbangpol Kota Cirebon.

"LMPI memang terdaftar di Kabupaten Cirebon, sedangkan Aljabar tidak terdaftar di Kabupaten Cirebon, informasi dari intelijen Kesbangpol, Aljabar terdaftar di Kota Cirebon," terangnya.

Dikatakan Nia, kronologis kejadian antar kedua ormas tersebut disebabkan perselisihan penarikan leasing. Ia menegaskan, penarikan leasing ini banyak di backup oleh tangan-tangan ormas atau LSM sebagai debtcolector. (zen)

Sumber: