Belajar di Teras Kelas; Berkali-kali Ajukan Perbaikan, Disdik Tidak Merespons

Belajar di Teras Kelas; Berkali-kali Ajukan Perbaikan, Disdik Tidak Merespons

BELAJAR DI TERAS. Potret buruk dunia pendidikan. Para siswa SDN Kalimeang III terpaksa belajar di teras kelas, karena sebagian bangunan sekolah sudah rata tanah. FOTO: IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pasca diberlakukan pembelajaran tatap muka, ada potret buruk dari dunia pendidikan. Siswa didiknya dibiarkan belajar di luar ruangan. Itu terjadi di SDN Kalimeang III Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.

Kondisi sekolahnya memprihatinkan. Dari tujuh lokal bangunan, yang tersisa hanya empat lokal saja. Sementara tiga lokalnya sudah rata dengan tanah. Alhasil, siswa memakai ruang belajar dengan berdesak-desakan, sisanya belajar di teras sekolah.

"Sudah hampir lima tahun ini Pemkab Cirebon khususnya Dinas Pendidikan, seolah tutup mata. Hampir tiap tahun mengajukan bangunan baru dan rehab, tapi Disdik tidak mau merespons," kata Pengamat Sosial dan Pendidikan Kabupaten Cirebon, Siswanto Hartoyo, Kamis (28/7).

Dia menjelaskan, persoalan tersebut adalah persoalan serius dan harus disikapi oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg. Seharusnya, waktu lima tahun adalah limit waktu yang cukup lama. Harusnya, bisa dievaluasi Disdik Kabupaten Cirebon. Namun pada kenyataannya, Disdik tidak merespons sama sekali.

"Ini bukan respons lambat lagi. Tapi lebih kepada tidak ada respons dari Disdik Kabupaten Cirebon. Sarpras harusnya cepat bergerak ketika ada usulan sekolah rusak. Yang lain cepat, kenapa untuk Desa Kalimeang tidak direspons," ungkapnya.

Siswanto mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audiensi, baik dengan bupati maupun kadisdik. Pihaknya ingin mempertanyakan, kenapa ajuan perbaikan SDN Kalimeang III, tidak pernah disetujui. Sedangkan untuk pengajuan kembali, menurutnya pihak sekolah sudah mengaku kapok.

"Saya sudah tanya kenapa tidak mengajukan perbaikan dan ruang kelas baru. Mereka mengaku kapok. Wajar, karena selama lima tahun pengajuan mereka tidak pernah di acc," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Hery Purnama mengaku kaget dengan persoalan tersebut. Dirinya malah tidak habis pikir, kenapa rusaknya SDN Kalimeang III sampai tidak terdeteksi Disdik. Saat ditanya ke bagian Sarpras aku Hery, malah yang muncul ajuan pembangunan WC. 

"Saya malah tidak tahu SDN Kalimeang III rusak parah. Nanti saya akan meninjau ke lokasi, supaya saya tahu pasti seberapa parah kerusakannya," tukas dia.

Sementara itu, Kepala SDN Kalimeang III, Wanto belum bisa memberikan keterangan detail. Alasannya, dirinya baru menjabat kepala sekolah selama satu tahun. (zen)

Sumber: