Pria Berekor di India, Disembah karena Dianggap Titisan Dewa Monyet

Pria Berekor di India, Disembah karena Dianggap Titisan Dewa Monyet

Arshid Ali Khan, pria yang memiliki ekor di India menjadi tempat persembahan masyarakat setempat karena dianggap sebagai titisan Dewa Hanoman.--

RAKYATCIREBON.ID, INDIA -  Inilah Arshid Ali Khan yang terlahir dengan ekor di bagian punggungnya bak seekor monyet. Namanya sempat menjadi pembicaraan di kalangan ahli medis hingga dianggap reinkarnasi dari Dewa Hanuman.

Namun karena ekor inilah, Arshid Ali Khan tidak bisa hidup dengan normal layaknya orang-orang pada umumnya. Ia bahkan menderita gangguan yang tidak terdiagnosis.

Lantas, bagaimana kisah Arshid Ali Khan yang memiliki ekor di punggungnya? Arshid Ali Khan memiliki ekor di punggungnya.  Arshid Ali Khan lahir di sebuah pedesaan di India pada tahun 2001 silam.

Ia harus tinggal bersama kakeknya, Iqbal Qureshi dan dua pamannya karena ayahnya telah meninggal dunia di tahun 2004 dan ibunya menikah lagi.

Saat terlahir, ia sudah memiliki sejenis ekor berdaging yang berukuran 10 cm di bagian punggung. Karena keunikan tersebut, banyak orang dari berbagai kota di India datang untuk melihatnya hingga rumahnya diubah menjadi sebuah kuil. Setiap hari, banyak orang yang datang kepadanya dan meminta berkat.

Ia bahkan disembah dan diberikan sesajen atau uang oleh orang-orang tersebut. Orang-orang ini percaya bahwa Arshid Ali Khan merupakan reinkarnasi dari Dewa monyet Hanuman. Dari situlah, ia mendapatkan nama ‘Balaji’ dari para pengikutnya.

“Banyak keinginan orang menjadi kenyataan setelah mereka berkunjung,” kata Iqbal Qureshi, dikutip dari situs Dailymail, Jumat (29/7/2022).

“Kadang ada pasangan suami istri yang datang ke Balaji untuk meminta bantuan (agar segera memiliki anak). Dia (Arshid Ali Khan) memberkati mereka, dan seringkali mereka kemudian bisa hamil,” imbuh sang kakek.

Namun karena harus melayani pengikutnya, Arshid Ali Khan tidak bisa menyeimbangkan waktu antara bersekolah serta bermain dengan teman-temannya.

“Kebanyakan pada hari biasa, saya harus pergi ke sekolah, tetapi ketika libur sekolah atau pada hari Minggu, sekitar 20 hingga 30 orang datang menemui saya di rumah,” ucap Arshid Ali Khan.

Selain itu, adanya ekor tersebut juga membuatnya harus menggunakan kursi roda agar bisa berjalan. Karena itu, para dokter menyarankan agar Arshid Ali Khan melakukan prosedur medis untuk membuang ekornya.

Akan tetapi, keluarganya sempat ragu dan ingin tetap mempertahankan ekornya daripada melakukan operasi yang berisiko. Tak hanya itu, tekanan dari masyarakat sekitar untuk tidak menghilangkan ekor Arshid Ali Khan juga harus diterima oleh keluarganya.

Meskipun demikian, Arshid Ali Khan akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi bedah demi membuang ekornya. Sang kakek menyerahkan keputusan itu sepenuhnya pada cucunya.

“Ini terserah pada Balaji. Jika dia ingin ekornya dicabut, kami tidak keberatan,” ucap Iqbal Qureshi. Melalui saran seorang kerabat, Arshid Ali Khan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Fortis Mohali.

Setelah operasi bedahnya berhasil, Arshid Ali Khan kini bisa hidup seperti manusia normal pada umumnya. Meskipun sempat menganggap ekor yang ia miliki adalah anugerah, ia juga bersyukur dapat terlepas darinya saat ini.

"Saya sangat senang dengan keberhasilan operasi saya. Sekarang orang-orang akan berhenti memanggil saya Tuhan. Saya sebenarnya tidak pernah menyukainya karena saya selalu percaya bahwa saya adalah anak normal,” ucap Arshid Ali Khan, dikutip dari situs Mirror, Jumat (29/7/2022). (rakcer)

Sumber: