Rencana Disbudpar Kota Cirebon Segera Terwujud; Gagas Pembuatan Museum, Dapat Dukungan Museum Nasional

Rencana Disbudpar Kota Cirebon Segera Terwujud; Gagas Pembuatan Museum, Dapat Dukungan Museum Nasional

MUSEUM. Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya menerima kunjungan dari Museum Nasional di kantornya. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon mewacanakan pembangunan sebuah museum. Karena sampai saat ini, selain museum yang ada di keraton-keraton, Kota Cirebon tidak memiliki museum yang menjadi sumber koleksi dan cerita jati diri Kota Cirebon.

Nampaknya, Disbudpar serius dalam mempersiapkan pembangunan museum tersebut. Untuk tahap awal, Disbudpar sudah mengawali dengan melakukan semacam kajian bersama dengan para budayawan dan sejarawan. Termasuk akademisi dan para ahli. Kesimpulannya satu suara, Kota Cirebon perlu membangun sebuah museum.

Wacana dan rencana pembangunan museum pun disampaikan Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya saat menerima kunjungan dari Museum Nasional di kantornya, Senin (8/8).

"Untuk rencana pembuatan museum, dalam hal ini Disbudpar mencoba memberikan masukan ke pimpinan daerah. Bahwa sebagai salah satu bentuk implementasi dari visi misi, menurut kami, salah satu wujudnya adalah museum," ungkap Agus kepada Rakyat Cirebon.

Sebagai bentuk keseriusan, pihaknya di Disbudpar, sudah melakukan kajian dengan beberapa pihak. Dan memang museum ini dinilai penting untuk bisa menjadi bekal pengetahuan masa lalu, khususnya terkait dengan Kota Cirebon, untuk generasi mendatang.

"Kami sudah melakukan kajian. Cirebon punya banyak nuansa budaya yang bisa menjadi peninggalan untuk anak cucu ke depan. Museum menjadi salah satu jawaban," lanjutnya.

Salah satu hasil pembahasan dalam kajian yang dilakukan, tambah Agus, bahwa Kota Cirebon memiliki banyak konten yang bisa dijadikan koleksi museum.

"Melihat konten, kita banyak, bisa lebih dari satu museum. Heritage kita punya. Bicara tari topeng juga banyak kontennya. Mau bicara tarling, kostum dan lain-lain, banyak. Dan itu perlu dimuseumkan," jelas Agus.

Agustus ini, kajian dan diskusi-diskusi untuk merumuskan pembuatan museum terus dilakukan. Bahkan ditargetkan, akhir Agustus sudah membuahkan hasil kesimpulan, dan bisa disampaikan untuk diajukan kepada kepala daerah. Sehingga selanjutnya menunggu respons kepala daerah terhadap usulan yang diajukan Disbudpar tersebut.

"Akhir Agustus, hasil kajian ini bisa disampaikan ke walikota. Kalau kita merunut ke tahapan ideal, pengumpulan informasi harus melalui FGD. Tapi tahun ini tidak teranggarkan. Didasari beberapa masukan dari pegiat budaya dan pegiat museum. Itu dulu kita dorong. Mudah-mudahan didukung kebijakan dari kepala daerah. Tahapan pembuatan museum itu lama. Jadi kita mulai dengan kajian," ungkapnya.

Sementara itu, Pamong Budaya Museum Nasional, Chandra Dewi yang berkunjung ke Disbudpar kemarin, menyambut baik rencana pembuatan museum. Pihaknya pun akan mencoba ikut menjembatani Kota Cirebon dengan lembaga terkait di pusat. Untuk persoalan perizinan dan lainnya. Meski, tentunya akan memakan waktu yang lama.

"Rencana itu bagus. Kami Museum Nasional yang ada di bawah Kemendikbudristek akan coba menjembatani," pungkasnya. (sep)

Sumber: