Warga NU Perlu Meningkatkan SDM di Era 4.0

Dia berharap, literasi digital bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk bermedia sosial dengan baik. Apalagi segala bentuk kejahatan terkait media sosial sudah diatur dalam perundang-undangan dan jejak digital tidak akan pernah hilang. 

“Karena digital sudah ada undang-undang dan jejak digital tidak akan pernah bisa dihapus. Sehingga pemanfaatannya perlu dilakukan dengan sebaik mungkin,” sebutnya.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi dan Telematika Kemkominfo RI, Samuel Abrijani menegaskan, kehadiran teknologi digital menjadi bagian masyarakat yang kian mempercepat kecerdasannya berada di transformasi digital. 

Literasi digital hadir agar masyarakat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna.

Menurutnya, indeks literasi masyarakat Indonesia masih diangka 3,49 dari skala 5 yang artinya masih kategori sedang belum mencapai kategori baik. 

“Angka ini perlu terus dilaksanakan dan yang perlu menjadi tugas bersama untuk membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital untuk selalu siap dalam menghadapi transformasi digital nasional,” terangnya.

Pelatihan literasi digital, lanjutnya, menjadi langkah dalam memberikan pengertian terhadap masyarakat untuk berpedoman baik dalam media sosial dan teknologi digital. Sedangkan pelatihan literasi digital yang diberikan pihaknya berbasis kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan semangat digital.

Pada tahun lalu, program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih 12 juta masyarakat di seluruh Indonesia. 

Meski demikian, peningkatan literasi digital yang menjadi pekerjaan sangat besar ini tidak bisa dikerjakan sendiri. 

Tetapi, diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital. “Saya berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong literasi digital untuk masyarakat yang berkualitas,” pungkasnya. (tar)

Sumber: