5 Tahun Cetak 6.340 Wirausahawan Baru

5 Tahun Cetak 6.340 Wirausahawan Baru

PEMBERDAYAAN. Bupati Indramayu, Nina Agustina menghadiri pelatihan program Pe-Ri di Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis. Program ini diharapkan mampu menjadi jembatan purna PMI.--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU-Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan bisa menciptakan 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI). Estimasi waktu pencapaian targetnya 5 tahun melalui program Perempuan Berdikari (Pe-Ri).

Hal itu terungkap dalam kegiatan program Pe-Ri yang berlangsung selama dua hari, Selasa hingga Rabu (9-10/8) di Desa Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis. 

Kegiatan ini melibatkan purna PMI dari 5 kecamatan yang meliputi wilayah Haurgeulis, Anjatan, Patrol, Sukra, dan Gantar.

Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, pelatihan kewirausahaan bagi purna PMI adalah salah satu upaya dalam mendukung dan menyukseskan program Pe-Ri yang merupakan salah satu dari sepuluh program unggulan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Pe-Ri merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna PMI asal Indramayu dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan, dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan. Dalam hal ini bekerjasama dengan Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Indramayu dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu.

“Kita ketahui bersama bahwa Indramayu merupakan daerah kantong PMI di tingkat Provinsi Jawa Barat bahkan nasional. Kondisi ini tentunya akan menambah jumlah purna PMI setiap tahunnya, sehingga harus diimbangi dengan upaya pelatihan kewirausahaan agar mampu berdikari melalui pemberdayaan ekonomi terhadap perempuan para purna PMI,” jelasnya.

Diharapkan melalui upaya ini kesejahteraan masyarakat bisa terwujud. Namun pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, sehingga diperlukan adanya peran dari investor untuk dapat andil dalam membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui berbagai program.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah akan mempermudah proses perizinan bagi investor yang akan mendirikan perusahaan di Indramayu. 

Meski demikian, nantinya pengusaha harus jujur dengan dibuktikan melalui realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kesejahteraan masyarakat.

Nina juga berpesan, apabila masyarakat Indramayu ingin bekerja di luar negeri harus sesuai dengan prosedur resmi. Tak hanya itu, peran kepala desa harus tegak lurus kepada Pemkab Indramayu dalam mensukseskan dan mendukung setiap kegiatan pemerintahan. 

“Saya membuka interaksi seluas-luasnya dengan masyarakat. Namun ketika masyarakat akan melakukan laporan, prosedurnya harus berjenjang dari mulai kuwu,” kata dia.

Menurutnya, tidak selamanya perempuan Indramayu harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah mendapat penghasilan yang cukup agar dikelola secara mandiri di negeri sendiri. 

“Pemerintah hadir melalui program unggulan Perempuan Berdikari. Diharapkan program ini mampu menjadi jembatan para purna PMI menuju kehidupan yang mandiri,” ucapnya.

Pihaknya menegaskan, program Pe-Ri merupakan wujud perhatian dan komitmen pemerintah daerah terhadap para perempuan purna PMI. 

Sumber: