Bupati Indramayu Kaget, Baru Tahu ada Kerupuk Tayamum

Bupati Indramayu Kaget, Baru Tahu ada Kerupuk Tayamum

KREATIF. Bupati Indramayu Nina Agustina bersama warga Ponpes Darussalam Alqurani Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur menunjukkan produk olahan makanan pesantren. Produk ini telah dikemas dengan menarik. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU–Bupati Indramayu, Nina Agustina mengapresiasi kreativitas warga Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Alqurani Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur.

Pasalnya, makanan olahan yang diproduksi tidak hanya banyak pilihan, juga memiliki cita rasa dan kemasan yang dianggap berdaya saing.

Hal itu terungkap saat kunjungan bupati beberapa waktu lalu. Ketika itu dihidangkan berbagai produk olahan makanan yang diproduksi dan dikemas dengan menarik oleh warga ponpes.

Berbagai olahan makanannya seperti telur asin, teh tubruk, dan madu. Bahkan ada produk yang diberi nama Kerupuk Tayamum dihidangkan di hadapan Bupati Nina. Makanan yang diolah sendiri oleh warga ponpes ini telah dikemas dengan baik dan menarik.

Mendengar nama Kerupuk Tayamum, Nina terkejut. Ternyata Kerupuk Tayamum merupakan kerupuk udang khas Indramayu yang dimasak tanpa minyak goreng. Warga ponpes menggorengnya menggunakan pasir.

Terhadap kreativitas itu, dirinya sangat mengapresiasi upaya kreatif yang dilakukan oleh warga Ponpes Darussalam Al-Qurani.

Hal ini, kata dia, menunjukkan pengajaran yang diberikan di ponpes tidak hanya urusan agama, juga membentuk manusia kreatif.

“Saya sangat mengapresiasi upaya pengurus Ponpes Darussalam Al-Qurani yang telah menghasilkan berbagai produk olahan makanan. Ini wujud nyata mencetak pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu,” katanya.

Pada kesempatan itu, Nina juga menyampaikan program unggul Pemkab Indramayu yang mendukung pengembangan UMKM. Yakni Yaitu program Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil).

Melalui program ini para pelaku UMKM dapat memperoleh bantuan permodalan dari bank BJB dan juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kabupaten Indramayu untuk mengembangkan usahanya.

Selain itu, juga ada program unggulan lain. Yaitu Perempuan Berdikari (Pe-Ri) yang memberikan berbagai pelatihan kepada warga Indramayu khususnya ibu-ibu purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk memperoleh keterampilan yang dapat menunjang perekonomian keluarga.

Nina berharap, semakin bertambah jumlah para pelaku UMKM di Kabupaten Indramayu. Sehingga keberadaannya akan mendukung percepatan pemulihan ekonomi warga yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.

“Semoga perekonomian warga kembali pulih dan cita-cita Indramayu Bermartabat dapat segera terwujud,” tandasnya. (tar)

Sumber: