Berpakaian Emak-Emak, Pegawai Pria PAM Tirta Kamuning Ini Sedang Apa?

Berpakaian Emak-Emak, Pegawai Pria PAM Tirta Kamuning Ini Sedang Apa?

LOMBA MASAK. Direktur PAM Tirta Kamuning, H Deni Erlanda SE MSi sedang mengecek kesiapan panitia perlombaan memasak bagi pegawai laki laki yang digelar PAM Tirta Kamuning. foto: Muhammad taufik--

RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN- Sejumlah pegawai pria dari PAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan, rela bergaya mirip emak-emak saat mengikuti lomba memasak. Selain memeriahkan HUT ke-77 RI, lomba memasak dilakukan agar mengetahui kerja keras seorang istri saat mengolah makanan di dapur.

Sebab panitia hanya menyediakan berbagai macam bumbu dapur untuk diolah setiap peserta. Termasuk bahan-bahan pangan yang akan dipergunakan dalam setiap menu masakan. Hampir setiap peserta mampu membuat sayur asem lengkap dengan sambal dan lalapan. Termasuk menggoreng tempe, tahu, daging ayam hingga ikan asin serta menu lainnya.

Direktur PAM Tirta Kamuning Kuningan, Deni Erlanda mengatakan, lomba memasak memang sengaja dikhususkan bagi peserta laki-laki. Hal ini agar mengetahui dan memahami tugas seorang istri di rumah, apalagi menjadi rutinitas yang dilakukan setiap hari.

Sehingga para lelaki akan paham betapa beratnya seorang istri menyiapkan menu makan untuk keluarganya.

“Iya memang ini terlihat seperti gaya emak-emak semua, agar kita mengetahui bahwa tugas-tugas istri dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga tidak mudah. Tujuannya jelas yakni memahami peran seorang istri melalui belajar memasak. Kalau untuk peserta dari setiap divisi hingga cabang, yang memasak bapak-bapak semua dengan kostum seperti ini,” kata Deni.

Menurutnya, jika kesuksesan seorang suami itu tidak lepas dari peran istrinya. Karenanya seorang istri memiliki peran penting yang betul-betul harus dihormati. “Kita harus memahami bahwa kesuksesan dalam menjalankan tugas ada peran istri juga. Seorang istri akan selalu mendukung suami dan mendoakannya ketika bekerja. Jadi, tak bisa dipungkiri jika peran istri sangat besar dalam kemajuan karir suaminya,” paparnya.

Tak hanya menilai hasil masakan, setiap kostum yang dikenakan juga akan dinilai oleh juri. Sehingga semua peserta berpeluang menang, sebab menghadirkan langsung juri independen dari penyedia jasa cathering dan jasa model.

“Tim juri ini dari luar, bukan dari kita jadi perlombaan betul-betul fair play,” tandasnya.

Oleh sebab itu, meski dirinya menjadi salah satu peserta, namun hasil tim juri berdasarkan penilaian dari setiap masakan. Bagi para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai jutaan, bahkan seluruh peserta yang belum beruntung mendapat hadiah hiburan uang Rp500 ribu.

“Semoga ini menjadi wadah semakin menguatkan kekeluargaan di internal kami. Sehingga dapat kompak dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing,” imbuhnya.

Terakhir, Ia menyebut, apabila bergaya emak-emak ini tidak bermaksud menyinggung kalangan perempuan. Namun ingin lebih mengingatkan kepada kaum laki-laki, jika tugas sehari-hari seorang ibu rumah tangga tidak mudah.(ags)

Sumber: