Bupati: Batu di Taman Sejarah Bukan untuk Diduduki

Bupati: Batu di Taman Sejarah Bukan untuk Diduduki

Batu-batu yang tertulis nama-nama Bupati Majalengka yang ada di Taman Sejarah Majelengka.--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA – Bupati Majalengka Karna Sobahi mengingatkan tentang fungsi area terbuka, terutama Taman Sejarah di area Munjul.

Menurut bupati, pihaknya membangun Taman Sejarah dengan penataan batu-batu bertuliskan nama-nama bupati yang telah dan sedang menjabat untuk mengingatkan tentang siapa saja pemimpin Majalengka terdahulu.

“Jadi bukan untuk diduduki, atau diinjak-injak. Saya miris melihatnya. Itu batu-batu kan ada tulisan nama-nama bupati. Saya miris ketika batu yang ada nama Bupati Majalengka itu diduduki orang, apalagi sambil makan-makan durian dan jajanan lain di sana,” ungkap Bupati Karna Sobahi, dalam sambutannya sewaktu membuka Kedai Kasungka di Taman Raharja Majalengka, Selasa, (30/8).

Bupati Karna mengingatkan kepada masyarakat akan fungsi taman dan batu-batu bertuliskan nama Bupati Majalengka terdahulu. ‎Batu di taman sejarah Munjul agar tetap dibiarkan begitu, namun tidak boleh jadi tempat duduk.

“Jangan sampai diduduki oleh pedagang atau warga. Itu tidak etis. Saya perintahkan Satpol PP untuk piket secara bergantian. ‎Diperlukan kedisplinan kuat, itu kan taman, biarkan seperti fungsinya, biarkan tetap bersih dan nyaman,” ujarnya.

Bupati Majalengka menjelaskan, pihaknya juga telah berkordinasi dengan Dinas Perdagangan terkait para pedagang kaki lima yang masih membandel. Mengenai hal itu pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Bupati.

“Kalau bicara pemetaan PKL, sudah ada Perbup. Tapi kami sebagai pemda juga tidak tinggal diam, sudah kita bangun untuk para PKL. Namun masalahnya ternyata tidak sesederhana itu,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengingatkan soal area Taman Bagja Raharja di belakang pendopo, agar dimanfaatkan untuk area hajatan dan resepsi lainnya. ‎

“Termasuk hajatan bisa dimanfaatkan di Taman Raharja ini. Pesta kebun bisa diciptakan di sini. Tidak usah bayar lah. Jajan saja di sini manfaatkan produk-produk lokal Majalengka yang sudah standby di taman ini. Mari kita ciptakan ‎keselarasan dan keindahan bersama, sambil tetap jaga etika dan kebersihan,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Majalengka ini. (hsn)

Sumber: