Pesan Langsung dari Petani, Rasa Kopi Majalengka Berani Bersaing

Pesan Langsung dari Petani, Rasa Kopi Majalengka Berani Bersaing

RASA KHAS. Seorang petani di Kabupaten Majalengka tengah menjemur kopi yang pangsa pasarnya sudah cukup dikenal bahkan mulai ekspor. PAI SUPARDI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Selain terkenal dengan potensi wisata dan produk tanaman jagung hibrida yang sudah masuk pasar ekspor, Kabupaten Majalengka juga memiliki produk tanaman lain yang kini mulai banyak diburu masyarakat. Tanaman tersebut tidak lain adalah kopi Gunungwangi.

Jenis tanaman kopi Robusta tersebut mulai digandrungi para pecinta kuliner, sejak sejumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah selatan tidak sengaja mencicipi kopi tersebut dan ternyata memiliki rasa khas. Sehingga kabar itu terus menyebar hingga akhirnya mulai populer di kalangan peminat kopi.

Wawan Kurnawan (45), owner salah satu café di Majalengka menjelaskan, selain kopi dari Aceh, Medan, dan Bali, kopi lokal asal Majalengka juga banyak diminati konsumen. Untuk bisa mendapatkan kopi tersebut, biasanya dia memesan langsung dari petani di wilayah selatan Majalengka.

“Banyak juga konsumen yang menanyakan kopi Gunungwangi, katanya sih memiliki cita rasa yang khas sehingga kami selalu menyediakan,” ucapnya.

Sementara itu, Didin (56) salah seorang bandar kopi mengatakan tanaman kopi Majalengka terdapat di beberapa wilayah. Diantaranya di Gunungwangi Kecamatan Argapura, Lemahsugih, Bantarujeg, dan Sadarehe Rajagaluh. Namun yang saat ini cukup dikenal adalah Kopi Gunungwangi.

“Selain Gunungwangi, sebenarnya banyak juga kopi-kopi lokal Majalengka, hanya saja memang yang paling diburu saat ini ya kopi Gunungwangi,” ucapnya.

Selain kopi, produk pertanian lainnya yang juga banyak dicari untuk kebutuhan ekspor diantaranya adalah emping melinjo yang saat ini sudah mulai jarang seiring semakin sempitnya wilayah perkebunan akibat pesatnya pemukiman warga.

Padahal menurut Solihin salah seorang pengusaha makanan, kebutuhan pasar untuk produksi emping maupun tepung melinjo cukup tinggi. Bukan hanya untuk pasar domestik, namun untuk pasar ekspor juga masih cukup tinggi. Hanya saja melinjo saat ini di Majalengka sudah mulai sulit didapat.

“Sebenarnya selain kopi, emping melinjo juga cukup bagus prospeknya. Mengingat sampai saat ini pangsa pasarnya masih cukup stabil, baik untuk kebutuhan pasar lokal, regional bahkan termasuk untuk ekspor,” pungkasnya. (pai)

Sumber: