APBD Perubahan Kuningan Defisit Rp 63 M

APBD Perubahan Kuningan Defisit Rp 63 M

DISAMPAIKAN. Bupati Kuningan, H Acep Purnama menyampaikan nota hantaran perubahan APBD Tahun 2022 dalam rapat paripurna, kemarin.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN - APBD Perubahan Tahun 2022 di Kabupaten Kuningan, mengalami defisit anggaran senilai Rp 63 miliar. Meski begitu, defisit anggaran tersebut dianggap masih dalam batas toleransi.

Hal itu terungkap, saat rapat paripurna penyampaian pengantar nota keuangan Perubahan APBD Tahun 2022 di Gedung DPRD Kuningan, Selasa (6/9). Secara global, dalam neraca APBD Perubahan terdapat selisih antara pendapatan dengan belanja yakni defisit murni sebesar Rp 63 miliar.

Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH dalam keterangan persnya, menuturkan, defisit dalam nota pengantar keuangan tersebut masih dalam batas toleransi. Sebab besaran defisit hanya sebesar 2 persen dari perkiraan pendapatan.

“Jadi masih di bawah batas maksimal defisit sebesar 5 persen, sebagai daerah dengan kapasitas fiskal tinggi. Hal ini sesuai dengan yang diatur dalam Permenkeu, yakni tentang batas maksimal kumulatif defisit anggaran pendapatan dan belanja daerah, batas maksimal defisit anggaran pendapatan dan belanja daerah, serta batas maksimal kumulatif pinjaman daerah tahun 2022,” bebernya.

Dia menyebutkan, jika pendapatan daerah semula direncanakan Rp 2,788 triliun setelah perubahan menjadi Rp 2,843 triliun. Sehingga ada kenaikan Rp 55 miliar lebih atau naik 1,98 persen.

“Sedangkan belanja daerah, semula direncanakan Rp 2,766 triliun setelah perubahan menjadi Rp 2,950 triliun. Hal ini meningkat sebesar Rp 183 miliar atau naik 6,63 persen,” imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, khusus pembiayaan daerah semula tidak dianggarkan. Namun setelah perubahan, tercatat ada sebesar Rp 65 miliar yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran dari tahun sebelumnya.

“Kemudian pengeluaran pembiayaan daerah, sebelum maupun sesudah perubahan tetap sebesar Rp 22 miliar. Yakni dialokasikan untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp 15 miliar dan penyertaan modal daerah senilai Rp 7 miliar,” pungkasnya.(ale)

 

Sumber: