Korban Perundungan Dapat Perhatian Pemprov

Korban Perundungan Dapat Perhatian Pemprov

KUNJUNGAN. Kadisdik Provinsi Jabar, Dedi Supandi usai menjenguk korban perundungan di kediamannnya, Jumat (23/9).--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memberikan perhatian khusus kepada siswa sekolah luar biasa (SLB) yang menjadi korban perundungan. Selain Gubernur Ridwan Kamil sebelumnya merespon di akun media sosial (Medsos)-nya, juga Kadisdik Jabar langsung turun ke rumah korban.

Diketahui korban perundungan yang merupakan anak difabel tersebut bernama Zaki (15). Ia tinggal di wilayah Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Atas kejadian itu,  3 dari 4 anak SMA yang menjadi pelaku perundungan sudah ditangkap Polresta Cirebon.

Kedatangan Kadisdik Provinsi Jabar, Dedi Supandi di kediaman Zaki, Jumat (23/9) ingin memastikan kondisi psikologi anak ini yang menjadi korban perundungan. Selain itu, Kadisdik juga memberikan sepeda listrik untuk Zaki.

"Saya datang kesini untuk melihat dan memastikan perkembangan Zaki pasca mendapatkan perundungan. Alhamdulillah kondisinya semakin membaik. Terus lagi, dia kan minta sepeda listrik," kata Dedi.

Ia melanjutkan, membaiknya kondisi Zaki diperkuat dengan laporan psikolog termasuk pendampingan tim PPPA dan asesment tim cabang dinas. Langkah yang dilakukan untuk pendampingan kepada Zaki akunya, terus dilakukan supaya psikologi korban bisa stabil kembali. Ini sangat penting dilakukan, terlebih korban adalah penyandang difabel.

"Sejauh ini pendampingan sudah optimal dilakukan. Pemprov Jabar memberikan perhatian khusus kepada anak difabel, apalagi ini korban perundungan," katanya.

Untuk itu, lanjut Dedi, pihaknya langsung mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah SMK se-Kabupaten Cirebon, untuk membahas pembentukan sekolah ramah anak. Pasalnya, dari data yang dimiliki, untuk SMK se-Jawa Barat, baru ada 28,23 persen sekolah ramah anak. Hal itu wajib dilakukan sebagai antisipasi semua persoalan.

"Sekolah anak ini kan nantinya mencakup keseluruhan termasuk keindahan, kebersihan, keamanan dan inklusif. Pokoknya saya wajibkan seluruh sekolah SMK, SMA dan SLB di Jawa Barat harus ramah anak," katanya.

Sebelumnya, Polresta Cirebon berhasil mengamankan 3 pelaku perundungan terhadap anak difabel Kabupaten Cirebon berinisial Z. Korban sendiri adalah warga desa Bojong Kulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon, Saat itu, korban mendapat perundungan oleh pelaku di sebuah gubuk di persawahan. Korban beberapa kali ditendang dan diinjak oleh pelaku.

Ironisnya, perundungan tersebut direkam dengan durasi sekitar 0:19 menit, dan disebar luas di media sosial.

Namun tidak lama berselang,

Reskrim Polresta Cirebon berhasil mengamankan 3 orang pelaku.

Kompol Anton mengatakan, tidak lama berselang 3 orang pelaku. Usia mereka antara 15 sampai 16 tahun.

"Tiga pelaku yang diamankan diduga terlibat dalam kasus penganiayaan atau pengeroyokan anak difabel secara bersama-sama,” kata Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton. (zen)

 

Sumber: