Brimob Pedalaman Kecam Oknum Polisi yang Mencoreng Nama Baik Institusi

Brimob Pedalaman Kecam Oknum Polisi yang Mencoreng Nama Baik Institusi

Video Brimob yang bertugas di pedalaman mengencam ulah oknum polisi.--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Belakangan ini viral video singkat personel Polri yang bertugas di pedalaman menyoroti oknum polisi yang mencoreng nama baik institusi Korps Bhayangkara tersebut.

Dalam video yang diunggah akun instagram @terangmedia itu, terlihat sejumlah personel Brimob dengan bersenjata lengkap itu sedang kehujanan.

Salah seorang di antara mereka kemudian maju dan kecam oknum polisi yang menghancurkan nama baik Polisi.

Dalam narasi di akun instagram itu, menuliskan, "Anggota Polisi yang bertugas di pedalaman murka dan geram kepada polisi yang bertugas di daerah perkotaan. Pasalnya mereka bertugas di pedalaman berjuang melawan hujan dan rasa dingin di tengah hutan demi NKRI dan nama Polri, tetapi polisi yang bertugas di perkotaan seenaknya sendiri mencoreng nama baik institusi Polri.???? daengmakassarji/tt," tulis akun @terangmedia, dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (17/10/2022).

"Buat polisi-polisi yang yang hancurkan nama baik polisi, noh liat yang di sini pada kehujanan. Sementara kau hancurkan nama baik polisi, otakmu di mana?" ucap polisi tersebut.

Sekadar diketahui, institusi Polri belakangan ini mendapatkan sorotan publik. Dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, dan yang terbaru kasus narkoba yang menjerat Irjen Teddy Minahasa.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah arahan kepada jajaran Polri, salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

"Saya perlu memberikan sejumlah arahan kepada jajaran Polri, salah satunya adalah agar Polri menjaga kesolidan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," cuit Jokowi di laman Twitternya.

Pertemuan itu dihadiri oleh 559 personel Polri yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, kapolda, serta kapolres, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan arahan Presiden RI itu usai pertemuan.
”Arahan dari beliau jelas dan tegas bahwa kami semua harus solid untuk bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tugas pokok fungsi kami pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, responsif terhadap apa yang menjadi keluhan masyarakat, respons cepat, dan kita memiliki sense of crisis di tengah situasi yang sulit ini,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia juga menanggapi kasus peredaran narkoba yang diungkap Polda Metro Jaya melibatkan sejumlah oknum anggota Polri, dari Bintara hingga Perwira Tinggi (Pati) Korps Bhayangkara tersebut.

Jenderal Sigit Prabowo, saat merilis kasus narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa, membeberkan, dalam kasus itu, melibatkan oknum polisi berpangkat Bripka dan Kompol. Adapun mereka yang terlibat diketahui menjabat Kapolsek, mantan Kapolres, hingga Kapolda Sumbar yang belum lama ini ditunjuk Kapolri menggantikan Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur.

Menurut Kapolri, pihaknya berulang kali mengingatkan jajarannya untuk tidak bermain-main soal narkoba. "Sudah berulangkali menyampaikan kepada seluruh jajaran, bahwa tidak ada yang bermain-main dengan masalah narkoba. Yang namanya narkoba, harus betul-betul dilakukan pemberantasan," tegasnya.

Dia juga kerap menyampaikan dan mengingatkan kepada jajarannya, siapa pun terlibat akan diberantas.

"Dan saya pun sudah sampaikan bahwa siapapun yang terlibat tidak peduli pangkatnya apa, jabatannya apa, pasti kita berantas, karena itu komitmen kami untuk melakukan bersih-bersih institusi polri. Dan ini sudah sering saya sampaikan di setiap arahan saya," kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini.

Jenderal Sigit Prabowo, menegaskan, Irjen Pol Teddy Minahasa sudah ditetapkan sebagai terduga pelanggar dalam keterlibatannya dalam kasus narkoba. (eds/fajar/rakcer)

Sumber: