Mahasiswa Kesehatan Juga Harus Belajar Sejarah

Mahasiswa Kesehatan Juga Harus Belajar Sejarah

SEJARAH. Para mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada STIKes Mahardika belajar sejarah langsung di Gedung Linggarjati. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Bukan hanya karena menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Kesehatan, pendalaman bidang ilmu lain dikesampingkan. Sehingga mahasiswa kesehatan juga penting mempelajari ilmu lain, tidak terkecuali ilmu sejarah. Terutama sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Kemarin, Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mahardika mempelajari sejarah Indonesia langsung di lokasi bersejarah. Para mahasiswa mengikuti pembelajaran dengan teknik Outdoor Learning langsung di Gedung Perundingan Linggarjati.

Bahkan, tak hanya dikenalkan dengan salah satu saksi bisu perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Para mahasiswa juga diwajibkan membuat laporan berbentuk video untuk memperkuat pengetahuan mereka yang merupakan hasil dari Outdoor Learning.

Outdoor Learning tersebut dilaksanakan dalam mata kuliah Pancasila. Salah satu materi pendalaman nilai-nilai Pancasila, adalah memperkenalkan perundingan Linggarjati. Salah satu dari proses panjang dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, hingga mendapatkan kedaulatan secara utuh.

"Ini salah satu kegiatan mata kuliah Pancasila di STIKes Mahardika. Kegiatan ini adalah yang pertama kalinya. Kami belajar langsung di lokasi agar mahasiswa dapat memahami proses yang terjadi di Gedung Perundingan Linggarjati," jelas Dosen Mata Kuliah Pancasila di STIKes Mahardika, Mohammad Taufik.

Kemerdekaan bangsa Indonesia ini, lanjutnya, diperoleh melalui perjuangan yang panjang. Bahkan dalam mempertahankannya pun demikian. Dan bukti sejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang tersebut, perlu diketahui dan dipahami oleh para mahasiswa sebagai generasi penerus. Tidak terkecuali mahasiswa kesehatan.

"Mahasiswa bisa lebih memahami secara langsung dengan adanya bukti konkrit. Ini juga penting untuk mahasiswa kesehatan," lanjutnya.

Taufik berharap dengan adanya kegiatan Outdoor Learning, mahasiswa dapat bangkit dari segi wawasan pengetahuan, wawasan kebangsaan, hingga rasa nasionalisme. Sehingga ke depan, dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan di bidang kesehatan, mereka bisa mendasarinya dengan kebanggaan dalam melayani bangsa.

"Pentingnya, bagi mereka yang merupakan mahasiswa kesehatan, rasa nasionalisme yang terbentuk diharapkan bisa menjadi dasar pengabdian mereka nanti di bidang kesehatan," kata Taufik.

Sementara itu, Ketua Kelompok Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Muhammad Zakaria merespon positif Outdoor Learning yang diberikan.

Pembelajaran lapangan terkait sejarah pada mata kuliah Pancasila tersebut, kata dia, memberikan pengetahuan baru, bahkan langsung menyaksikan bukti-bukti sejarahnya, ditengah keseharian mereka yang memang lebih banyak mempelajari teori dan materi seputar dunia kesehatan.

"Ini seru, dan kami rasa memang penting, kami dapat mengetahui langsung lokasi dan melihat gambaran salahsatu proses bersejarah itu terjadi, ini akan sangat bermanfaat untuk kami," ungkap Zakaria. (sep)

Sumber: