Wabup: Santri Harus Melek Teknologi

Wabup: Santri Harus Melek Teknologi

AMANAT. Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Majalengka, di lapangan GGM, Sabtu (22/10).--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Ribuan santri di Kabupaten Majalengka ikut merayakan Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10). Perayaan digelar dengan cara upacara di lapangan GGM Majalengka. Sebanyak 6.000 santri tercatat mengikuti kegiatan tersebut.

Mereka datang dari seluruh penjuru pelosok Majalengka melalui pondok pesantrennya masing-masing. Di tengah ribuan santri tersebut, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengajak para santri tidak hanya belajar ilmu keagamaan. Melainkan harus juga belajar tentang kenegaraan hingga melek terhadap teknologi.

"Untuk para santri, di era modern seperti sekarang ini tentunya para santri tidak hanya belajar terkait keagamaan saja. Melainkan harus belajar dari seluruh segi ilmu seperti teknologi," ujar Tarsono kepada awak media, Sabtu (22/10).

Sebab menurutnya di era modern seperti sekarang ini, para santri di Majengka harus mengikuti perkembangan zaman. Jangan sampai mereka tertinggal bahkan tidak mampu mengembangkan potensinya.

"Sebab apa, kita harus mengikuti perkembangan zaman dan terkini tidak bisa ditinggalkan. Untuk agama dibuat untuk pondasi, kemudian diimplementasikan membangun peradaban manusia yang berakhlak tentunya dalam era serba teknologi seperti sekarang ini," ucapnya.

Politikus PDIP itu juga bersyukur pandemi Covid-19 saat ini sudah mereda. Sehingga momen peringatan Hari Santri Nasional se-Majalengka bisa digelar.

"Tentunya kita bersyukur Alhamdulillah, pandemi kasus Covid-19 semakin pulih. Sehingga perayaan Hari Santri Nasional bisa dilaksanakan dan digelar dengan berbagai aktivitas serta bisa berkumpul di momen yang baik ini," jelas dia.

Sementara, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Majalengka, Agus Sutisna mengatakan sedikitnya ada 6.000 santri yang mengikuti kegiatan tersebut. Para santri itu datang dari 500 ponpes yang ada di kota angin.

"Santri-santri yang datang di sini, berasal dari seluruh pelosok Majalengka untuk sama-sama perayaan. Ada 6.000 santri, ada 500 pondok pesantren yang memang di dalamnya terdiri dari santri," kata Agus. (hsn)

Sumber: