Korsleting Listrik, Bangunan SD Ludes Terbakar

Korsleting Listrik, Bangunan SD Ludes Terbakar

SUDAH PADAM. Petugas Pemadam Kebakaran memastikan tidak ada kobaran api di lokasi kebakaran.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN - Diduga korsleting listrik, SDN 1 Widarasari yang beralamat di Dusun Puhun Rt.09 Rw.03 Desa Widarasari Kecamatan Kramatmulya terbakar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, insiden kebakaran diduga akibat korsleting listrik ini, terjadi di Pada Kamis (3/11) pukul 05.00 WIB di SDN 1 Widarasari yang beralamat di Dusun Puhun Rt 09/03 Desa Widarasari Kecamatan Kramatmulya.

Akibat kejadian itu satu banguan terbakar mengalami kerugian materi Rp48,5 juta. Laporan ke Damkar Kuningan sendiri baru terjadi setelah 3 jam, hal ini tentu tidak bisa mmbuat Damkar bertindak untuk melakukan pertolongan.

Kepala SDN I Widarasari Oyo Sudaryo mengatakan, api pertama kali dilihat oleh salah satu pedagang makanan bernama Rusminah (44) di sekolah tersebu akan menjalankan rutinitas berjualan di sekolah pada pukul 05.30 WIB.

Namun, tiba-tiba  melihat kepulan asap di dalam bangunan sekolah tepat nya di gudang yang menempel sama dapur sekolah. Kemudian ia memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar sekolah untuk meminta bantuan.

Warga sendiri langsung merespon laporan dan pada pukul 07.00 WIB, api bisa dipadamkan oleh warga sekitar dengan menggunakan alat seadanya, lalu salah satu warga melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa setempat.

Menindaklanjuti laporan dari warga yang bernama Farhan, Kades Widarasari pada pukul 10.20 WIB  melaporkan kejadian tersebut ke kantor UPT Damkar dan Damkar sendiri, pada pukul 10.20 WIB (3 jam setelah kejadian kebakaran) berangkat menuju ke lokasi menggunakan KR 2.

"Setelah dilakukan pengumpulan data, chek lokasi serta investigasi ke lokasi kebakaran, dan saksi-saksi Untuk sementara kebakaran di duga dari konsleting listrik di area gudang," kata Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti.

Pihaknya menyayangkan tidak adanya laporan saat terjadinya kebakaran ke kantor Damkar, sehingga kerugian yang diderita cukup besar yakni Rp48,5 juta.

"Diperlukan perbaikan dengan segera untuk ruang bangunan sekolah yang terbakar, karena digunakan untuk proses belajar mengajar," terangnya. (ale)

Sumber: