Warga Simpeureum Terjangkit "Chikungunya"

Warga Simpeureum Terjangkit

DEMAM. Salah seorang warga Kelurahan Simpeureum Kecamatan Cigasong diduga menderita Chikungunya, yang juga dialami beberapa warga di kelurahan tersebut.--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Sejumlah warga Kelurahan Simpereum, Kecamatan Cigasong, menderita demam tinggi dan nyeri di persendian. Gangguan kesehatan itu diduga akibat terjangkit penyakit Chikungunya. Diketahui, penyakit Chikungunya sendiri disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu warga yang kini terjangkit penyakit tersebut, Sukri (45) mengatakan dia mengalami gejala panas dingin di bagian tubuhnya. Kondisi itu dia alami pada pagi hari saat bangun tidur.

"Padahal semalam saya ngopi sama teman-teman gak apa-apa, eh pas bangun tidur badan tuh panas dingin," ujar Sukri, Senin (14/11).

Selain panas dingin, dia juga mengalami sulit jalan. Sendi-sendi kakinya terasa nyeri dan harus memegangi benda di sekelilingnya untuk bisa berdiri.

"Saya baru kali ini begini, jadi tadi pagi saya merasa panas dingin sama sulit berdiri dan harus megang lemari dulu baru bisa berdiri," ucapnya.

Warga lainnya, Yayan mengaku sempat menderita demam Chikungunya. Kondisinya membaik setelah berobat ke dokter. Beberapa hari kemudian, penyakit itu juga dialami istrinya.

"Saya sakit chikungunya kurang lebih 10 hari, jadi kondisinya meriang sama susah jalan. Bahkan susah jalan selama 3 hari, Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Nah ternyata banyak warga kampung sini yang kena chikungunya juga, hampir setiap rumah," jelas Yayan.

Terpisah, Kepala Kelurahan Simpereum, A Bayuni mengaku belum mendapatkan laporan terkait teror penyakit chikungunya itu. Namun pihaknya langsung menindaklanjuti hal itu dengan berkoordinasi dengan RT, RW maupun bidan desa setempat.

"Jadi mungkin, karena dianggapnya penyakit biasa dan tidak menganggap mengarah ke chikungunya, jadi RT RW dan bidan desa belum tahu bahwa itu gejalan chikungunya. Tapi memang gejala-gejala yang dirasakan warga sama seperti gejala chikungunya, seperti panas, sendi-sendi juga nyeri. Intinya kami akan cek lapangan seperti apa kondisinya," kata Bayuni.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, Agus Susanto mengaku masih menyelidiki gangguan kesehatan yang dialami warga Simpeureum tersebut. Khususnya penyelidikan epidemiologi dan uji laboratorium untuk memastikan penyakit itu demam Chikungunya.

”Kalau betul Chikungunya, nantinya dilakukan langkah darurat fogging,” ujarnya. (hsn)

Sumber: