Sehari, Dua Orang Pekerja Migran Tewas
SENAM BERSAMA. Ketua BP2MI Benny Rhamdani dan Bupati Indramayu Nina Agustina senam bersama peserta perayaan Hari Pekerja Migran Internasional 2022 di Sport Center Indramayu. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--
INDRAMAYU, RAKYATCIREBON.ID - Masyarakat calon tenaga kerja (canaker) migran diminta untuk mewaspadai proses pemberangkatan ilegal. Beberapa tahun terakhir Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat ada 81 ribuan pekerja migran ilegal yang dipulangkan dari negara tempatnya bekerja.
Pernyataan itu disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. Ia meminta kepada masyarakat yang akan berangkat ke luar negeri menjadi tenaga kerja migran untuk waspada. Hal ini terkait perekrutan dan pemberangkatan ilegal, karena bisa membahayakan.
"Jangan sampai mau dan menjadi korban penempatan pekerja migran ilegal," tegas Benny disela rangkaian perayaan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) tahun 2022, Minggu (4/12) di Sport Center Indramayu.
Menurutnya, dari data yang ada selama 2,5 tahun terdapat kurang lebih 81 ribu tenaga kerja migran ilegal yang dipulangkan. Jumlah ini terbanyak dari negara Timur Tengah, dan Malaysia.
BACA JUGA:Ribuan Guru P3K PG P1 Kepung Pendopo
Dia mengungkapkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.148 dalam keadaan sakit, cacat, depresi, hilang ingatan, dan lainnnya. Sedangkan sebanyak 1.495 meninggal dunia.
Benny berharap dengan banyaknya kasus tersebut, masyarakat agar lebih berhati-hati ketika akan berangkat kerja ke luar negeri.
"Rerata dalam sehari kami mendapati dua orang pekerja migran yang datang menggunakan peti jenazah," sebutnya.
Pihaknya meminta kepada semua masyarakat, petugas baik dari RT, RW, pemerintah desa, agar bersama-sama ikut mengawasi warganya yang akan berangkat menjadi tenaga kerja migran.
Menurutnya masih banyak penempatan tenaga kerja legal yang ada di Indonesia. Untuk itu pihaknya meminta kepada para calon pekerja migran agar melalui jalur yang resmi.
BACA JUGA:Ini Tampang Anak Durhaka dari Indramayu, Gelap Mata Bunuh Ayah Kandungnya karena Harta Warisan
"Kami mendata dari jumlah penempatan tenaga kerja migran ilegal terbanyak dialami oleh perempuan dengan presentase mencapai 90 persen. Untuk itu ketika akan berangkat datang ke Dinas Tenaga Kerja setempat, atau melalui BP2MI," ujarnya.
Sementara itu, Sport Center Indramayu menjadi titik ketiga perayaan HPMI tahun 2022. Ribuan pesertanya terdiri dari para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), PMI, PMI Purna dan keluarganya, serta masyarakat sekitar Indramayu.
"HPMI adalah hari menuju kemerdekaan sejatinya para PMI dan kita merayakannya dengan meriah sebagai bentuk kehormatan kepada PMI. Dipilihnya Indramayu adalah karena Indramayu dikenal sebagai kantong terbesar penempatan PMI," terangnya.
Sumber: