Istri Bupati Sesalkan Istri Kades Selingkuh

Istri Bupati Sesalkan Istri Kades Selingkuh

KAGET. Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Rahmatika (kiri) didampingi Wakil Ketua TP PKK, Hj Yoan Ridho Suganda mengaku kaget dengan isu perselingkuhan yang melibatkan istri kepala Desa Datar yang merupakan kader PKK di tingkat desa, Kamis (5/1).--

KUNINGAN, RAKYATCIREBON.ID - Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Rahmatika kaget dan tidak percaya mendengar kabar dari media, terkait isu perselingkuhan yang melibatkan istri kepala desa yang merupakan kader PKK di tingkat desa. Sehingga viral di Desa Datar, Kecamatan Cidahu, bahkan menasional.“Saya kaget ketika mendapat informasi tersebut. Kemudian saya mencari informasi dan mengkroscek kejadian tersebut. Peristiwa ini baru pertama kali di Kabupaten Kuningan,” kata Ika didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj Yoan Ridho Suganda, saat ditemui di pendopo, Kamis (5/1).

Menurut Ika, kader PKK sebagai tokoh atau figur di masyarakat harus memberikan contoh yang baik. Pihaknya langsung mengambil langkah dengan menghubungi Camat Cidahu untuk menggali informasi tersebut.

“Info yang diterima dari Pak Camat, kasus seperti ini sudah terjadi sejak tahun 2017. Kami juga terus menelusuri dan mencari informasi dengan terjun langsung ke Desa Datar. Info yang diperoleh bahwa Bu Kuwu selingkuh dengan pak Rt. Jadi kronologis terbongkarnya perselingkuhan dari chatting WA juga baru tahu kemarin,” ujar istri bupati Kuningan tersebut.

Dirinya sebagai ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, akan melakukan pembinaan-pembinaan dengan program-program yang sudah direncanakan awal tahun ini. Salah satunya program ketahanan keluarga.

“Kemarin kami sudah melaksanakan jambore PKK Kabupaten Kuningan. Alhamdulillah keadaan kami baik-baik saja dan tidak menduga akan muncul permasalahan seperti ini,” tuturnya.

Ika mengaku, hingga saat ini baru mengumpulkan informasi dari berbagai pihak. Namun belum bertemu langsung dengan bu kuwu karena dirinya ingin mendengar langsung informasi dari bu kuwu.

“Kami berharap peristiwa ini yang pertama dan yang terakhir. Dan tidak terulang lagi oleh siapapun di Kabupaten Kuningan. Kami meminta kepada masyarakat di Desa Datar untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kami menunggu situasi tenang dulu, lalu akan memanggil bu kuwu untuk berbicara dari hati ke hati,” ungkapnya.

Dijelaskan Ika, terlepas ini permasalahan pribadi, sosok bu kuwu sendiri merupakan anggota dan ketua TP PKK di tingkat Desa. “ Saya berpesan kepada kader PKK se-Kabupaten Kuningan agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Kuatkan lagi ketahanan keluarga dengan diawali oleh kita sebagai ketua TP PKK. Kemudian ajak masyarakat untuk mendukung program PKK dan program yang telah direncanakan. Mudah-mudahan terealisasi dan dimplementasikan di masyarakat,” pesannya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh TP PKK Kabupaten Kuningan, program PKK Desa Datar sangat baik dan berjalan. Banyak program-program PKK yang terealisasi dan terlaksana.

Seperti diketahui, skandal perselingkuhan istri kepala desa dengan salah seorang warga berinisial T, terbongkar luas. Mirisnya, yang membongkarnya adalah sang anak sendiri. 

Terbongkarnya kasus tersebut, setelah anak pertama dari Wartono, kepala Desa Datar, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, mencurigai bahwa ibunya mempunyai skandal perselingkuhan dengan pria yang masih satu RT.

Kemudian, anak pertama kades menyadap WhatsApp milik ibunya yang berisi percakapan ibunya inisial E dengan T. Setelah itu, chatting antara E dan T kemudian diprint oleh anaknya sebagai barang bukti.

Usai mengantongi bukti-bukti skandal perselingkuhan itu, anak kades bersama warga mendatangi rumah T untuk mengklarifikasi isu skandal perselingkuhan tersebut. Setelah diinterogasi, akhirnya T mengakui skandal perselingkuhan dengan istri kepala Desa Datar.

Sempat terjadi keributan karena warga geram dengan perbuatan T. Bahkan ada yang berteriak usir pelaku dari kampungnya. Beruntung, aparat kepolisian dari Polsek Cidahu dibantu anggota Koramil, berhasil mengevakuasi pelaku dari amukan massa ke Mapolsek Cidahu.

Sebenarnya, kecurigaan warga terhadap skandal perselingkuhan istri kepala Desa Datar itu sudah lama. Namun warga belum bereaksi karena belum mempunyai bukti perselingkuhan.

"Iya kecurigaan warga sudah lama. Kalau kemarin bukan digerebek sedang 'berbuat', namun untuk menginterogasi atas kecurigaan warga selama ini. Termasuk saya dengan rekan perangkat desa," kata Lurah Manis Desa Datar, Riris saat dihubungi melalui handphone, Rabu (4/1).

Menurutnya, selain kecurigaan sudah lama terkait skandal perselingkuhan ini, ternyata kuwu yang juga suami dari perempuan yang berselingkuh tersebut, sebenarnya sudah tahu. Namun, sang kuwu menyuruh perangkat desanya untuk diam dulu, sambil menunggu waktu yang tepat dan bukti-bukti yang kuat.

"Kecurigaan pak kuwu sudah lama lewat chattingan WhatsApp antara istrinya dengan si T selingkuhannya," ujar Lurah Riris.

Diungkapkan Riris, saat kejadian kuwu sendiri sedang berada di luar kota. "Alamat rumah si Tama sendiri di RT 5 RW 3. Rumah yang digerebek itu adalah rumah orang di RT 2 RW 3. Berhubung kosong ditempati oleh T bersama istrinya, sekarang istri si T sendiri sudah pulang ke rumah orang tuanya di Desa Jatimulya," ungkapnya.

Menurut Riris, saat ini situasi di desanya sudah kondusif dan aman. Hanya ramai saat kejadian. Adapun roda pemerintahan di desa berjalan seperti biasa.

Sementara itu, Kapolsek Cidahu Iptu Mahkmud saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa penggerebekan oleh warga terhadap T yang diduga telah berselingkuh dengan istri kepala Desa Datar, pada hari Selasa (3/1/2022) siang.

"Iya betul. Untuk menghindari amukan warga, pelaku diamankan ke Polsek. Selain itu, pelaku juga diusir oleh warga," kata Kapolsek, Rabu (4/1). (ale)

 

Sumber: