Ditinggal Nashrudin Azis, Ini 4 Sikap Partai Demokrat

Ditinggal Nashrudin Azis, Ini 4 Sikap Partai Demokrat

Sekretaris DPD Partai Demokrat Jabar, M Handrujati Kalamullah bersama fraksi Demokrat DPRD Kota Cirebon merespon, dan bersikap soal kepindahan Nashrudin Azis ke PDI Perjuangan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, KEJAKSAN - Merespon informasi salahsatu kader terbaiknya pindah partai ke PDI Perjuangan, struktural Partai Demokrat pun bereaksi dan menyampaikan pernyataan sikap.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, M Handarujati Kalamullah didampingi Fraksi Demokrat DPRD Kota Cirebon menyampaikan sikap partainya, merespon kepindahan Nashrudin Azis ke PDI Perjuangan.

Dikatakan Andru, sapaan akrabnya, ia sudah berkoordinasi dengan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, sekaligus Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, sehingga yang ia sampaikan adalah sikap partai.

"Sudah saya sampaikan proses perkembangan, mengenai perpindahan kader utama kami ke PDI Perjuangan. Kami pahami, pasti banyak pertanyaan terkait status Nashrudin Azis, yang sebelumnya kader Demokrat, kini menjadi kader partai lain," ungkap Andru.

Point intinya, ada empat hal yang menjadi sikap partai Demorkat atas kepindahan kader terbaik yang pernah diantarkan menjadi ketua DPRD, hingga Walikota tersebut.

Pertama, kata Andru, pihaknya memang sudah menerima surat pengunduruan diri dari Azis sebagai kader Demorkat tertanggal 06 Januari 2023.

"Surat saya terima sebagai Sekretaris DPD, saya terima dari utusan beliau. Ada tiga surat yang saya terima, ke DPC, DPD dan DPP. Saya terima tanggal 8 Januari kemarin, dan langsung saya infokan ke struktur partai di DPP, sampai hari ini, kami lihat di berita, beliau sudah resmi pindah ke PDI Perjuangan," ujar Andru.

Kedua, dijelaskan Andru, seluruh kader Partai Demokrat, dididik dan diajarkan berpolitik dengan santun, selalu mengedepankan etika dan kedewasaan berpolitik. Sehingga bagi Demokrat, kerja politik bersama rakyat adalah prioritas.

Ketiga, ditegaskan Andru, Partai Demokrat adalah partai yang sudah membesarkan nama Nashrudin Azis, mengantarkan Azis menjadi ketua DPRD pada tahun 2009, menjadi Wakil Walikota pada periode 2013-2018, Walikota periode 2015-2018, hingga saat ini menjadi Walikota Cirebon era 2018-2023.

"Demorkat sudah mengantarkan beliau, lalu, kalau sekarang yang bersangkutan pindah, maka silahkan publik yang menilai berkaitan dengan hal tersebut," jelas Andru.

Keempat, kata Andru, secara konsisten, Partai Demokrat memastikan diri terus melakukan regenerasi, sehingga perginya salahsatu kader terbaik Nashrudin Azis, akan disusul dengan datangnya kader-kader potensial baru di tubuh partai berlambang mercy tersebut.

Menghadapi kondisi ini, Demokrat juga sudah berkoordinasi dengan seluruh kader dibawah, sehingga diyakinkan, kepindahan Azis sama sekali tidak akan berpengaruh pada kemenangan di tahun 2024.

"Ini (regenerasi. Red) adalah keniscayaan untuk menghadapi tantangan terkini, dan yang akan datang. Kepindahan Azis, kami pastikan, tidak akan berpengaruh terhadap jalannya roda organisasi partai, berikut regenerasi kepemimpinannya. Terakhir, sikap yang kami sampaikan, bahwa Demokrat memastikan sangat siap menghadapi kontestasi politik 2024, khususnya di kota, kami meneruskan tradisi Pilkada untuk memenangkan Pilkada, lanjutkan tren positif di Pileg," imbuh Andru.

Di Partai Demokrat, Nashrudin Azis bukan tokoh baru, bahkan menjadi salahatu perintis Demokrat di Kota Cirebon, selaim pernah menjadi ketua DPC, posisi terakhir sebelum hijrah ke PDI Perjuangan, Azis merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) Partai Demokrat Kota Cirebon.

Sumber: