Warga Warukawung Budidaya Ikan, Manfaatkan Tumpukan Sampah untuk Pakannya

Warga Warukawung Budidaya Ikan, Manfaatkan Tumpukan Sampah untuk Pakannya

Perwakilan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Asdullah apresiasi budidaya ikan dengan memanfaatkan maggot dari sampah. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Warga Desa Warukawung, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon mengembangkan budidaya ikan, dengan konversi maggot. Hasilnya cukup memuaskan. Bisa menekan biaya produksi, dari sektor pakan. Karena bisa didapat dengan cara mudah, dan murah meriah.

Cukup dengan memanfaatkan sampah yang akhirna bisa melahirkan maggot. Karena ternyata sampah itu bisa menghasilkan. Bisa menjadi sumber pendapatan harian. Nilainya pun cukup menggiurkan.

Memang, risikonya bagi kebanyakan orang, sampah itu menjijikan. Baunya yang tak sedap, kotor serta image jorok yang kerap kali terlihat dari sampah. Maka jarang ada orang yang mau terjun dan memanfaatkannya.

Namun ternyata, ketika mau terjun hanya cukup dengan memilah sampah. Fokuskan ke sampah organik. Sampah-sampah itu dikumpulkan, dibiarkan, ditumpuk menjadi satu. Nantinya akan tumbuh maggot-maggot gemuk nan lucu.

Dari maggot-maggot itulah, bisa menjadi sumber pendapatan karena bisa dimanfaatkan. Menjadi sumber protein bagi pengembangan budidaya ikan. Itulah yang kini dikembangkan di pengembangan budidaya ikan di Warukawung.

Asdullah yang saat itu hadir mewakil Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cirebon mengaku terkesima dengan metode pengembangan budidaya ikan masyarakat Warukawung. Multi efek dari metode pengembangannya menyasar kemana-mana.

Termasuk membantu dalam menyelesaikan persoalan sampah yang cukup pelik di Kabupaten Cirebon. Sekaligus menghasilkan pakan yang baik. Karena ketersediaan pakan ikan didapat dengan cara mudah, yakni dari sampah organik.

"Maggot ini menjadi pakan murah, aman, berkualitas dan menjadikan pelaku budidaya ikan mandiri. Cukup dengan memanfaatkan limbah sisa-sisa sayuran dipasar, dirumah-rumah. Untuk dikelola menjadikan maggot. Ini terobosan," kata Asdullah kepada Rakyat Cirebon, Selasa (21/2).

Acara yang dihadiri kepala Bapelitbangda, kelompok pengelola sampah, tokoh masyarakat PPOT, Kelompok Peternak Maggot serta sesepuh pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ali Effendi itu dinilainya patut menjadi inspirasi.

"Ini patut dijadikan inspirasi bagi kita semua. Karena siapapun sebenarnya mampu berkontribusi pada pembangunan daerah. Tidak perlu muluk-muluk. Cukup dari lingkungan sekitar. Yang terdekat. Apa yang kita bisa, lakukanlah. Pemanfataan sampah organik ini bisa dicoba. Disamping menyelesaikan persoalan sampah, juga bisa menjaga ekosistem," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ali Effendi mengarahkan agar para petani pengembang budidaya ikan, untuk beraliansi. Membentuk persatuan yang diwadahi oleh koperasi. "Silakan, bentuk perkumpulan. Demi mensejahterakan petani, ya harus melalui koperasi," katanya.

Ali pun mengaku siap terlibat ketika dibutuhkan dalam pengembangan budidaya. "Insyaallah, saya siap. Saya cukup lama di dinas pertanian. Kalau mau, nanti bisa shareing untuk pengembangan budidaya ikan," pungkasnya. (zen)

Sumber: