Polisi di Indramayu Ini Bangun Sekolah dari Gajinya, Bantu Anak Tidak Mampu

Polisi di Indramayu Ini  Bangun Sekolah dari Gajinya, Bantu Anak Tidak Mampu

BANGGA. Kapolsek Tukdana AKP Iwa Mashadi mengunjungi SMK Pembangunan Tukdana yang dibangun AIPDA Kasdulah. Dia menyampaikan rasa bangga atas peran salah satu anggotanya pada bidang pendidikan. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

RAKYAtCIREBON.ID, INDRAMAYU - Seorang anggota Polri di Kabupaten Indramayu rela menyisihkan sebagian dari uang gajinya untuk mewujudkan harapannya.

Tidak tanggung-tanggung, sebuah lembaga pendidikan dibangun untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa sekolah dengan gratis.

Namanya Kasdulah, kini berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) bertugas sebagai Penjabat Sementara Kepala Unit Intelkam di Polsek Tukdana, Polres Indramayu.

Ia berhasil membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan yang terletak di Desa Rancajawat, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Ia sangat ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa memiliki tingkat pendidikan yang layak. Bahkan membekali keahlian bagi lulusan untuk masa depannya.

Kasdulah mengungkapkan, dirinya membangun sekolah tersebut dari hasil menyisihkan gajinya selama menjadi polisi. Bahkan ia juga ikut mengajar dengan ilmu yang didapatkan selama bertugas di kepolisian.

Diceritakan, sekolah yang dibangunnya berdiri pada tahun 2010. Prosesnya pun banyak tantangan dan rintangan. Mulanya hanya menumpang di SDN Kerticala 3. Namun berkat antusiasme masyarakat, ia dengan dukungan keluarga ingin memiliki bangunan sekolah sendiri.

Bangunan sekolah tersebut kini berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter. "Dari sanalah saya dan keluarga bersemangat, uang pribadi yang saya dapatkan selama saya dinas dan uang keluarga dengan bertahap membangun satu ruangan. Terus dua ruangan, terus di tahun 2013 kita baru mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat," jelasnya, Sabtu (4/3/2023).

Adapun suka duka perjalanan mendirikan sekolah itu sangat banyak dan beragam. Namun semangatnya mampu menghadapi berbagai hal yang menjadi halangan dan rintangan. Bahkan rasa optimismenya terus mendorong agar sekolah tersebut tetap maju dan berdiri.

Khusus untuk biaya pembangunan sekolah, ia juga mendapatkan donasi. Dan saat ini SMK Pembangunan Tukdana memiliki 18 ruang kelas dengan jumlah peserta didik 300 siswa.

"Ya untuk biaya sekolah kita tidak bebankan ke siswa, kita gratiskan. Karena saya dilahirkan bukan dari orang yang berada. Saya berharap orang yang tidak berada, orang tidak mampu, supaya bisa tetap bersekolah," kata dia.

Sementara itu, para siswanya merasa sangat terbantu dengan keberadaan sekolah yang dibangun oleh anggota polisi tersebut. Terlebih adanya kesempatan untuk menempuh pendidikan pada jenjang lebih tinggi. Ditambah lagi, bersekolah tanpa memikirkan biaya hingga lulus.

"Senang, bangga bisa sekolah disini. Alhamdulillah untuk baju, bangunan dan praktek di sini gratis," tutur Putri Pratiwi, siswi Kelas X jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Terpisah, Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi menyampaikan rasa bangga atas peran salah satu anggotanya pada bidang pendidikan. Apalagi keberadaan sekolahnya bisa membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Setelah kami cek prosedur yayasan kemudian operasional sekolah ini semua sudah sesuai dengan regulasi yang ada," terangnya.

Terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai anggota kepolisian, Iwa memastikan aktivitas Kasdulah tidak terganggu. Hal ini diyakini ada pembagian waktu yang proporsional.

"Selama ini tidak mengganggu terhadap aktivitas pelaksanaan tugas sehari-hari beliau yang saat ini menjabat sebagai PS Kanit Intel Polsek Tukdana. Pelayanan masyarakat berjalan sebagaimana mestinya," tandas dia. (tar)

Sumber: