Diprediksi, Suara Partai Kena Dampak Imbas Pergantian RHB

Diprediksi, Suara Partai Kena Dampak Imbas Pergantian RHB

Senior PKB, Nuroji memprediksi suara PKB bakal pecah imbas pergantian Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon. FOTO: IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pergantian Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, diprediksi bakal berpengaruh terhadap torehan suara pada pemilu 2024 nanti. Suaranya bakal terpecah. Gerbong R Hasan Basori (RHB) banyak yang membaca takan lagi maksimal memenangkan partai.

"Sejelek apapun RHB tentu dia punya gerbong. Gerbongnya RHB manusia. Ketika lokomotifnya diganti tentu gerbong ini lepas sambungannya atau tidak mau jalan. Itu efek dari pergantian," kata kader senior PKB Kabupaten Cirebon, Nuroji Senin (3/4).

Belum ada jaminan suara PKB akan solid. Pertarungan pun terasa akan jauh lebih sulit, dibandingkan sebelum terjadinya pemboikotan DPP terhadap RHB. Nuroji pun melihat, jika alasan DPP PKB melakukan pergantian RHB untuk penyegaran struktural partai, tentu sangat tidak tepat.

Karena kata Mantan Sekretaris DPC PKB itu penyegaran struktural partai tidak harus dengan mengganti ketua DPC. Jauh lebih tepat ketika memberdayakan masing-masing pengurus sesuai dengan bidang mereka.

"Penyegaran struktur tidak harus mengganti ketua, akan tetapi job description pengurusnya diberdayakan, siapapun ketuanya kalau pengurus partai terjadi dikotomi saya yakin tidak akan segar," kata Nuroji.

Meski pun secara tegas ia mengaku bukan bagian gerbong RHB, tetapi sangat kecewa dengan keputusan DPP PKB yang dengan mudahnya melakukan pergantian ketua DPC PKB. Begitu juga, kata Nuroji, dengan orang-orang di belakangnya yang telah mempengaruhi keputusan DPP tersebut.

"Di saat detik-detik pelaksanaan hajat besar partai kok melakukan penggantian seperti ini. Ini betul-betul apa yang pernah saya sampaikan bahwa DPP itu di atas AD/ART. Yang artinya, AD/ART itu berlaku hanya di tingkatan bawah," ujarnya.

Pergantian dan pemilihan apapun, ketika ditempuh sesuai mekanisme, tidak akan terjadi preseden buruk. Artinya lanjut Nuroji, resistensinya kecil. Tapi kalau terjadi seperti sekarang, DPP langsung mengeluarkan SK pergantian, apa sudah dihitung secara politis.

"Saya sebagai kader PKB, dengan pola-pola seperti itu, meskipun itu kewenangan DPP, saya tidak setuju. Sekalipun tidak akan mengubah keadaan, tapi boleh dong memiliki pendapat tidak setuju dengan sikap DPP yang seperti itu," ungkapnya.

Ia mengaku, pengganti RHB sosok yang kurang dikenal. Bahkan dirinya hanya sekali ketemu yang bersangkutan saat di kantor DPRD Kabupaten Cirebon. Dan dirinya selama 16 tahun menjadi pengurus PKB, tidak pernah tahu namanya.

"Kalau dulu, pengurus itu berangkat dari tingkatan ke tingkatan sehingga paham betul. Ini bukan berarti menandakan saya orangnya Hasan Basori. Bukan. Saya bahkan sudah berkali-kali mengkritik kepemimpinan RHB," katanya.

Tapi keputusan DPP yang mekanismenya tidak ditempuh sesuai dengan AD/ART semacam dulu sewaktu dirikannya PKB, dirinya sangat tidak setuju. "Kalau Sekjen bilang sudah melalui mekanisme internal partai, maka pertanyaan saya mekanisme seperti apa? Itu kan mekanisme mungkin ala DPP atau malah ala Mas Win," ujarnya.

Karena secara kasat mata RHB tidak melakukan kesalahan fatal. Tidak melakukan kesalahan administratif atau indisipliner. Tapi kenapa ketua DPC diganti, apa alasannya? Tentunya, kata dia, kalau ala DPP PKB mengganti dengan alasan-alasan yang diutarakan tentu bisa dipertimbangkan.

"Nah ini tanpa alasan-alasan. Jadi membuat orang-orang kaget. Tiba-tiba muncul ucapan selamat atas terpilihnya Jamil Abdul Latief. Nah ini terpilihnya dimana? Kalau terpilih kan ada pemilihan," pungkasnya. (zen)

Sumber: