Panji Gumilang Sebutt Asik Jika KTP Tidak Cantumkan Kolom Agama, Identitasmu Cukup Indonesia

Panji Gumilang Sebutt Asik Jika KTP Tidak Cantumkan Kolom Agama, Identitasmu Cukup Indonesia

Syakh Panji Gumilang--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang mengusulkan agar kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dihapus.

Syekh Panji Gumilang menilai, sudah tidak relevan mencantumkan kolom agama di KTP. Namun, dia yakim usulannya itu bakal ramai dan memantik kontroversi.
 
Karenanya, Syekh Al Zaytun membandingkan antara KTP dan paspor. Sebab, selama ini tidak pernah ada masalah dan polemik lantaran pada dokumen paspor tidak ada kolom agama.

Apa alasan Syekh Panji Gumilang mengusulkan agar kolom agama di KTP dihapus? Dia berkeyakian bahwa agama adalah urusan individu.

Di Negara Indonesia yang memiliki Pancasila, cukup sudah urusan terkait agama tersebut dipayungi dengan Sila 1 yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam keyakinannya, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan utama untuk melahirkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Selanjutnya Persatuan Indonesia.

Rumah yang dimaksud adalah Sila 1 Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Karenanya, dengan adanya pengakuan tersebut sudah semestinya tidak perlu lagi bicara agama.

"Maka sudah jangan cerita agama lagi. Cerita kemanusiaan yang adil dan beradab. Cerita persatuan. Itulah identitas Indonesia," tegasnya.

Karena itu, Syekh Panji Gumilang usul agar kolom agama di KTP dihapus saja. Mengingat tidak relevan dengan amanat dari Ketuhanan Yang Maha Esa.

"KTP-ya, kita usulkan. Kalau buat KTP, sudah lah jangan dicantumkan agama. Ikuti saja seperti di paspor nggak ada agama," tegasnya.

Disadari Syekh Panji Gumilang, usul ini besar kemungkinan bakal membuat geger. Tetapi, seharusnya masyarakat biasa saja. Sebab, selama ini di paspor juga tidak dicantumkan kolom agama.

"Nggak geger paspor tidak ada agama. Jadi kartu penduduk itu beda dengan paspor. Orang asing pun boleh duduk di Indonesia. Untuk warga Indonesia, nationality-nya ditulis Indonesia. Jangan dicantumkan agama. KTP kok ada agama," beber Syekh Al Zaytun.

Dikhawatirkan Syekh Panji, pencatuman kolom agama di KTP justru bakal menciderai Ketuhanan Yang Maha Esa dan tidak adanya Persatuan Indonesia.

"Kalau ada agama nanti yang berpikiran macam-macam dicatat. Nah ini namanya tidak ada persatuan Indonesia," tegasnya.
 
Syekh Panji Gumilang berharap agar usul tersebut didengar oleh Menteri Dalam Negeri dan diimplementasikan kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan didengar dan setelah itu, menteri dalam negeri mengubah bentuk KTP. Hilangkan agama, karena sudah punya rumah Ketuhanan Yang Maha Esa," tegasnya.

 Pada kesempatan taushiyah itu, Syekh Panji Gumilang menyebut bahwa pendidikan di Mahad Al Zaytun selangkah lebih maju, karena menanamkan filosofi hidup bersama.

"Harus bangga menjadi bangsa Indonesia, karena punya budaya antar bangsa. Coba dasarnya itu universal. Semua agama ada di Indonesia dan punya rumah."

"Jadi kira-kira pendidikan yang begini melangkah selangkah manu? Disepakati atau tidak disepakati, kita melangkah. Indonesia memerlukan yang seperti itu," tegasnya.

Dia pun menyayangkan belakangan ini, orang seringkali ribut dengan masalah nasab. Sehingga seolah tidak ada kebanggaan menjadi Bangsa Indonesia.

"Asik kalau begitu Indonesia. Ditanya identitasmu apa? Indonesia. Sekarang orang ditanya identitas, menonjolkan keturunan Nabi Muhammad," sindirnya.

Bahkan kadang hanya bermodal memiliki hidung yang mancung dan brewok, lalu mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

"Walaupun hidung mancung ada sedikit brewok mengaku keturunan nabi. Sedikit-sedikit nasab nabi. Harusnya lebih gagah, apa nasabmu? Indonesia. Kan gagah begitu," bebernya.

Demikian usul dari pendiri Mahad Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang untuk hapus kolom agama di KTP.(*)

Sumber: